BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu issue penting tentang pendidikan saat ini berkenaan dengan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Dalam hal ini,
tentunya konselor seyogyanya dapat memahami dan menangkap implikasinya
bagi penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Dimana suatu progam
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan
tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelolah dalam suatu
sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu sendiri akan
banyak ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber
daya yang ada.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat kita tarik kesimpulan tentang rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling !
2. Paradigma Baru dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling !
3. Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan dan Konseling !
4. Perilaku Konselor yang Efektif dan Tidak Efektif !
C. Tujuan Penulisan
1. Agar Mahasiswa mengetahui tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling.
2. Supaya Mahasiswa mengerti tentang Paradigma Baru dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling.
3. Agar Mahasiswa mengetahui hal tentang Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan dan Konseling.
4. Supaya Mahasiswa mengetahui hal-hal tentang Perilaku Konselor yang Efektif dan Tidak Efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling
Istilah manajemen berasal dari kata management dalam bahasa Inggris.
Banyak pakar yang mengartikan istilah manajemen dalam berbagai versi.
Namun pada prinsipnya manajemen memuat makna segala upaya menggerakkan
individu atau kelompok untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber
daya dalam suatu system untuk mencapai tujuan.
Apabila diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah, maka manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau
cara yang digunakan kepala sekolah untuk mendaya gunakan secara optimal
semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan
system informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam ranga mencapai tujuan.
Hal-hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan layanan bimbingan konseling di sekolah, diantara sebagai berikut :
1. Pemberdayaan dan Profesionalisme Konselor
Dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) ditandai
dengan adanya perubahan manajemen dari pendekatan
sentralistik-birokratik menuju desentralistik-profesional. Dimana dalam
pendekatan sentralistik-birokratik, konselor melaksanakan tugasnya sudah
ditentukan dan dipolakan sedemikian rupa oleh pusat, melalui berbagai
aturan, ketentuan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan sebagainya.
Sehingga mengakibatkan ruang gerak konselor menjadi terbatasi, sehingga
pada akhirnya konselor menjadi kurang terbiasa dengan budaya kreatif
dan inovatif.
Sedangkan pendekatan desentralistik-profesional menjadikan ruang gerak
konselor menjadi leluasa, dimana proses kreatif dan inovatif justru
menjadi lebih utama. Konselor didorong untuk memiliki keberanian dan
membiasakan diri untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dan
efisien dalam melaksanakan barbagai kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling. Dalam hal ini konselor dituntut untuk bekerja secara
professional.
Konselor seyogyanya tidak merasa cepat berpuas diri dengan kapasitas
pengetahuan dan ketrampilan yang saat ini di milikinya, namun justru
harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya.
Upaya peningkatan kapasitas pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dimana kita memaklumi
bahwa saat ini latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh konselor
masih beragam, baik dilihat dari program studi/jurusan maupun
jenjangnya.
Sedangkan untuk menungkatkan keterampilan berbagai teknik bimbingan,
salah satu cara yang dipandang cukup efektif adalah dengan berusaha
secara terus-menerus dan seringkali mempraktekkan berbagai teknik yang
ada. Misalnya, untuk menguasai teknik-teknik konseling, tentunya
konselor harus mempraktekkan sendiri secara langsung, dan setiap selesai
mempraktekkan diikuti dengan evaluasi terhadap apa yang telah
dilakukan. Kemudian, membandingkannya dengan teori-teori yang ada,
sehingga akan bisa diketahui kelemahan dan keunggulan dari praktek yang
telah dilakukan.
Walaupun demikian perlu dicatat, bahwa keleluasaan dalam menjalankan
tugas ini tidak diartikan segala sesuatunya menjadi serba boleh, hal-hal
yang menyangkut prinsip dan etika profesi bimbingan tetap harus dijaga
dan dipelihara, sejalan dengan tunutnan profesionalisme.
2. Akuntabilitas Kerja Konselor
Pada masa sebelum diberlakukan Manajeman Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah (MPMBS), akuntailitas memang tidak jelas. Sekalipun ada barang
kali hanya sebatas dihadapan kepala sekolah ataupun pengawas sebagai
tugas mewakili pihak pemerintah. Namun, pada kenyataannya, sering kali
kepala sekolah atau pengawas mengambil sikap permisif atas hasil kerja
yang ditunjukan konslor, padahal hasil kerja yang ditunjukan sama sekali
tidak bermutu. Akunbilitas seperti ini tentunya tidak memberikan
kontribusi bagi peningkatan kerja dan produktivitas konselor.
Dengan adanya akuntabilitas ini, jelas konselor dituntut untuk lebih
meningkatkan mutu kinerja dan tingkat produktivitas dalam memberikan
layanan bantuan terhadap siswa. Jika hal ini tidak terpenuhi maka
konselor harus siap-siap untuk menerima berbagai complain dari
masyarakat yang mungkin tidak mengenakan.
Apalagi dengan kehadiran Komite Seklah yang dianggap sebagai lembaga
yang mewakilli kepentingan masyarakat, maka masyarakat akan jauh lebih
terbuka dan leluasa untuk menyampaikan berbagai ketidak puasan atas
hasil-hasil kerja yang telah dicapai oleh konselor. Dan seberapa
besarnya dan yang harus dikeluarkan tidak lagi menjadi persoalan besar,
yang penting perstasi anak benar-benar dapat terwujudkan dengan baik,
baik dalam akademik maupun non akademik.
3. Konsellor Sebagai Agen Informasi
Konselor dianggap sebagai orang memiliki informasi atau data tentang
siswa yang lebih lengkap dan memadai. Informasi atau data tentang siswa
ini sangat berguna dan dapat dijadikan dasar untuk berbagai pengambilan
berbagai keputusan sekolah yang berkenaan dengan siswa. Oleh sebab itu,
iinformasi harus diadministrasikan sedimikian rupa dan siap saji, kapan
saja diperlukan.
Dalam mengkomunikasikan informasi-informasi tentang siswa, yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan, khususnya dalam forum komite
sekolah, konselor hendaknya dapat menyampaikan pandangan-pandangannya
secara tegas, yang berpihak pada kepentingan siswa itu swndiri.
Dalam penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS),
upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan bimbingan ini konselor
hendaknya memperhatikan pengembangan kerja sama, koordinasi dan
sinergis kerja dengan berbagai komponen pendidikan lainnya. Karena dalam
penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS),
keberhasilan pendidikan di sekolah tidak lagi didasarkan pada individual
yang cerdas, akan tetapi sangat mengutamakan pada team work yang cerdas
dan kompak. Untuk itulah, konselor sedapat mungkin harus menjadi bagian
utama dari team work tersebut.
B. Paradigma Baru Dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberianbantuan (proses of helping) kepada
individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif
terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna (beerbahagia, baik secara personal maupun
sosial).
Sedangkan konselinng adalah proses interaksi anatara konelor dengan
klien/konsele baik secara langsunng atau tidak langsung dalam rangka
membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atatu memecahkan
masalah yang dialaminya.
Menurut Akhmad Sudrajat terdapat empat komponen utama program bimbingan konseling:
1. Layanan Dasar yakni layanan bantuan kepada peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan kelas, yanng disajikan secara sistematis, dalam rangka
membatu peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dirinnya secara
opitmal. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu peserta didik agar
memperoleh perkembangan yanng normal, memiliki mental yang sehat,
memperoleh keterampilan hidup, yanng dapat dilakkukan melalui strategi
layanan klasikal dan strategi layanan kelompok.
2. Layanan Responsif yakni layanan bantuan bagi peserta yang memiliki
kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan
layanan ini adalah membantu peserta didik agar dapat mengatasi masalah
yang dialaminya yang dapat dilakukan melalui strattegi layanan
konsultasi, komselinng individual, konseling kelompok, referal dan
bimbingan teman sebaya.
3. Layanan Perencanaan Individual yakni bantuan kepada peserta didik
agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya,
berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya/. Tujuan layanan
ini adalah agra peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk merumuskan
tujuan, merenacanakan , atau mengelola pengembanngan dirinya, baik
mennyangkut aspek pribadi, sosual, belajar, maupun karier, dapat
melakukan kegiatan atau aktifitas berdasarkan tujuan atau perencanaan
yang telah ditetapkan, dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukannya, yang
dapat dilakkukan melalui strategi penilaian individual, penasihatan
individual atau kelolmpok.
4. Layanan Dukungan Sistem yakni kegiatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan
dan konseling disekolah secara menyeluruh melalui pengembangan
profesional, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi denngan guru lain,
staf lain, dan masyrakat yanng lebih luas, manajemen program, dan
penellitian dan pengembangan.
Kemampuan mensiasati dan memillih strategi yanng sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan perkembangan akan menjadi amunisi yanng ampuh untuk mampu
menghadapi berbagai dinamika dan perubahan yang dihadapi. Untuk itu
pemahaman mengenahi beberapa peran yang lazim dilakukan oleh seorang
konselor perlu diperhatikan denngan baik.
Barruth dan Robinson dalam Muhammad Nur Wangid menjelaskan berbagai peran yang lazim dilakukan oleh seorang konselor:
1. Konselor sebagai seorang konselor
Pemaknaan konseli sebagai suatu layanan bagi siapapun juga yang mencari
bantuan dari seseorang yang terlatih secara profesional (konselor), dan
layanan yang diberikan bisa secara individu atau kelompok dengan cara
mengarahkan konseli untuk memahami dan menghadapi situasi kehidupan
nyata sehingga bisa membuat suatu keputusan berdasarkan pemahaman
tersebut untuk kebahagiaan hidupnya adalah peranan kunci bagi konselor
profesional disemua seting layanan.
2. Konselor sebagai seorang konsultan
Konselor yang efektif akan membangun atau memiliki jalinan kerja sama
dengan berbagai pihak demi kepentingan konseli, ssehingga peran yang
dilakukan tidak hanya terbatas pada koselor sebagai konselor saja.
Apalagi dalam masa keterbukaan sekarang ini peran konselor sebagai
konsultan menjadi tuntutan yang harus dipenuhi. Konselor diharapkan
dapat bekerja sama denngan berbagai pihak lain yang dapat mempengaruhi
diri konseli seperti kepala sekolah, orang tua, guru, dan sebagainya
yang mempengaruhi kehidupan konseli.
3. konselor sebagai agen perubahan
Keseluruhan lingkungan dari konseli harus dapat berfungsi sehingga
dapat mempengaruhi kesehatan mental menjadi lebih baik, dan konselor
dapat mempergunakan lingkungan tersebut untuk memperkuat atau
mempertinggi berfungsinya komseli. Fungsi yang berkaitan dengan peranan
ini antara lain analisis sistem, testing dan evaluasi, perencanaan
rogram, perlindungan konseli, networking, dsb.
4. konselor sebagai seorang agen pencegahan utama
Sebagai agen untuk mencegah perkembangan yang salah satu dan atau
mengulang kembali kesulitan. Penekanan dilakukan terutama dengan
memberikan strategi dan pelatihan pendidikan sebagai cara untuk
memperoleh atau meningkatkan keterampilan interpersonal.
5. konselor sebagai seorang manajer
Konselor selalu memiliki sisi peran selaku administator. Sehubungan
dengan itu konselor harus sanggup menangani berbagai segi program
pelayanan yanng memiliki ragam variasi pengharapan dan peran seperti
telah dikemukakan diatas. Untuk itu perlu keahlian dalam perencanaan
program, penilaian kebutuhan, strategi evaluasi program, penetapan
tujuan, pembiayaan, dan pembuatan keputusan.
Berbagai peran yang ditanggung atau disandang seorang konselor dapat
menjadi sesuatu yang berakibat konstruktif atau sebaliknya negatif.
Berakibat negatif jika peran yang seharusnya dilakukan oleh konselor
dipandang sebagai beban, sehingga justru menurunkan kinerja dan
penghargaan dari pihak lain. Bermakna konstrutif apabila konselor dapat
melaksanakan peran-peran tersebut secara tepat sesuai dengan kebutuhan
dan konteks sehingga menjadikan kinerjanya semakin efektif baik dalam
arti prestasi sesuai keinginan ataupun dalam prsepsi pihak lain. Dari
perspektif ini berarti kemampuan konselor untuk mengatur perannnya
menjadi sangat penting.
C. Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan dan Konseling
Perubahan yang terjadi dari faktor-faktor yang melandasi pelayanan
bimbingan dan konseling (filosofi, psikologi, sosiologi dan IPTEK),
telah membawa konsekuensi terhadap perubahan pola manajemen dan proses
pelayanan bimbingan dan konseling. Adapun arah pergeseran perubahan
tersebut dapat dilihat dalam tabel
Manajemen Bimbingan dan Konselinng
Pola Lama Pola Baru
Mentik beratkan pada siswa yang beresiko/bermasalah Melayani seluruh siswa (guidance for all)
Dilaksanakn karena adanya krisi/masalah Dilaksanaakan berdasarkan kurikulum
Pendekatan panggilan (on call) Terjadwal (kalender)
Disampaikan dan dilaksanakan hanya oleh konselor Kolaborasi antara konselor, guru, orang tua dan masyarakat
Dimiliki hanya oleh staf konseling (konselor) Didukunng dan dimiliki oleh seluruh komunitas
Menngukur jumlah usaha yang dilakukan Mengukur dampak yabg dikaitkan dengan tujuan
Berurusan dengan proses melaksanakan pekerjaan Berurusan dengan pencapaian tujuan, sasaran dan hasil
Memfokuskan pada tujuan dan yang dianggap baik Memfokuskan pada pencapaian (accomplisment0
Bekerja untuk memelihara sistem yang ada Responsif dan beradaptasi dengan perubahan
Membicarakan tentang bagaimana bekerja keras Membicarakan tentang efektifitas kerja
Proses konseli Bersifat klinis Bersifat pedagogis
Melihat kelemahan klien Melihat potensi klien (siswa)
Berorientasi pemecahan masalah klien (siswa) Berorientasi pengembangan potensi positif klien (siswa)
Konselor serius Menggembirakan klien (siswa)
Dialog menekan perasaan klien dan klien (siswa)sring tertutup Dialog konselor menyentuh klien (siswa), klien (siswa) terbuka
Klien sebagai objek Klien (siswa) sebagai subjek
Konselor dominan dan bertindak sebagai problem solver
Konselor hanya membantu dan memberi alternatif-alternatif
D. Perilaku Konselor yang Efektif dan Tidak Efektif
Dalam proses konseling, seorang konselor dituntut untuk dapat
menunjukan perilaku secara efektif, baik perilaku verbal maupun non
verbal. Barbara F.Okun telah mengidentifikasi beberapa perialku verbal
non verbal konselor yang fektif sebagaimana tampak pada tabel berikut:
1. Perilaku Verbal
Efektif Tidak Efektif
Menggunakan kata-kata yang dapat diahami klien Memberi nasehat
Memberikan refleksi dan penjelasan terhadap pernyataan klien Terus menerus menggali dan bertanya terutama bertanya mengapa
Penafsirn yang baik/sesuai Bersifat menentramkan klien
Membuat kesimpulan-kesimpulan Menyalahkan klien
Merespon pesan utama klien Menilai klien
Memberi dorongan minimal Membujuk klien
Memanggil klien dengan nama panggilan atau Anda Menceramahi
Memberi informasi sesuai denngan keadaan Mendesak klien
Menjawab pertanyaan tentang diri konselor Terlalu banyak berbicara mengenai diri sendiri
Menggunakan humor secara tepat tentang pernnyatan klien Menggunakan kata-kata yanng tidak dimengerti
Penafsiran yang sesuai dengan situasi Penafsiran yang berlebihan
Sikap merendahkan klien
Sering menuntut/meminta klien
Menyimpang dari topk
Sok intelektual
Analisis yang berlebihan
Selalu mengarahkan klien
2. Perilaku Non Verbal
Efektif Tidak Efektif
Nada suara disesuaikan dengan klien (tenang, sedang) Berbicara terlalu cepat dan terlalu pelan
Memelihara kontak mata dengan baik Duduk menjauh dari klien
Sesekali mennganggukan kepala Senyum menyeringai/senyum sinis
Wajah yang bersemangat Menggerakan dahi
Kadanng-kadang memberi isyarat tangan Cemberut
Jarak dengan klien relatif dekat Merapatkanmilit
Ucapan tidak terlalu cepat/lambat Menggoyng-goyangkan jari
Duduk agak condong kearah klien Menguap
Sentuhan (touch) disesuaikan dengan usia klien dan budaya lokal Gerak-gerak isyarat yang mengcaukan
Air muka ramah dan senyum Menutup mata atau mengntuk
Nada suara tidak menyenangkan
Membuang pandangan
E. Prinsip-prinsip Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Secara umum seperti telah disebutkan di atas, prinsip-prinsip manajemen
meliputi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling). Prinsip-prinsip manajemen diatas secara
terintegrasi dalam pelayanan bimbingan dan konseling akan berkenaan
dengan bagaimana secara umum pelayanan bimbingan dan konseling itu
dikelola.
Pertama, perenacanaan (planing). Perencanaan dalam bimbingan dan
konselinng akan sangat menentukan proses dan hasil pelayanan bimbinngan
dan konseling itu sendiri. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai
suatu proses kegiatan, membutuhkan perencanaan yang matang dan
sistematis dimulai dari penyusunan program hinngga pelaksanaannya. Agar
pelayanan bimbingan dan konseling memperoleh hasil sesuai tujuan yang
telah dirumuskan, maka harus dilakukan perencanaan. Disekolah dan di
madrasah fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah, koordinasi BK
(apabila disekolah dan dimadrasah yang bersangkutan memiliki banyak
tenaga atau petugasbimbingan dan konseling ) dan guru BK.
Kedua, pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian dalam pelayanan
bimbingan dan konseling berkenaan dengan bagaimana pelayanan bimbinngan
dan konseling dikelola dan diorganisasi. Pengelolaan dan
pengorganisasian pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan
model atau pola yang dianut oleh suattu sekolah dan madrsah.
Apabiladiseklah dan dimadrasah yang bersangkutan memiliki banyak tenaga
bimbingan, maka harus disusun organisasi pelayanan BK tersendiri yang
terdiri atas koordinator, anggota, dan staf administrasi palayanan BK,
fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan koordinator layanan BK
(apabila sekolah dan madrasah memiliki banyak petugas bimbingan).
Ketiga, penyusunan personalia (stafing). Prinsip ini dalam pelayanan
bimbingan dan konsling berkenaan dengan bagaimana para personalia atau
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas pelayanan bimbingan dan
konseling ditetapkan, disusun dan diadakan pembagian tugas (job
discription) sebagaimana telah disebutkan dalam penyusunan program BK
diatas. Guru BK akan memerlukan orang lain dalam memberikan pelayanan
BK. Dengan kata lain, pelayanan BK disekolah dan dimadrasah melibatkan
banyak orang. Untujk itu harus disusun para personalia atau orng-orang
yang terlibat dalam layanan agar pelaksanaanya afektifdan efisien pula.
Funngsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan madrasah yang
bersangkutan memiliki beberapa orang.
Keempat, pengarahan dan kepemimpinan (leading). Prinsip ini berkenaan
dengan bagaimana mengarahkan dan memimpin para personalia layanan
bimbingan dan konseling, sehingga mereka bekerja sesuai dengan job atau
bidang tugasnya masing-masing. Pengarahan dan kepemimpinan diperlukan
agar aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling terarah pada pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi ini dilaksanakan oleh
kepalasekolah dan madrsah yang bersangkutan hanya memiliki sattu orang
guru BK. Apabila disekolah dan madrasah yang bersangkutan memiliki
beberapa orang guru BK harus ditunjukan salah seorang sebagai
koordinatorlah dan yanng melaksanakan fungsi pengarahan dan
kepemimpinan. Secara umum fungsi ini disekolah dan madrasah dilaksanakan
oleh kepala sekolah dan madrasah.
Kelima, pengawasan (controling). Prinsip ini dalam pelayanan konseling
berkenaan dengan bagaimana melakukan pengawasan dan penilaian terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling mulai dari penyusunan rencana program
hingga pelaksanaannya. Pengawasan penting dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling agar tidak dapat terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaannya. Iimplementasi program dalam bentuk aktivitas-aktivitas
layanan BK pu perllllu pengawasan dan penilaian atau evaluasi agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangna dalam pelaksanaanya dan dapat
diketahui pencapaian hasil-hasilnya. Fungsi ini dilaksanakan oleh kepala
sekolah dan madrasah apabila disekolah dan dimadrasah yang bersangkutan
hanya memiliki satu orang guru BK. Tetapi apabila disekolah dan
madrasah yang bersangkutan memiliki beberapa orang guru BK. Fungsi ini
dilaksanakan oleh koordinator layanan BK sekaligus juga kepala sekolah
dan madrasah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kita ambil beberapa kesimpulan mengenai Manajemen Bimbingan dan Konseling, yaitu :
Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang
digunakan kepala sekolah untuk mendaya gunakan secara optimal semua
komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan system
informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam ranga mencapai tujuan.
Bimbingan adalah proses pemberianbantuan (proses of helping) kepada
individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif
terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna (beerbahagia, baik secara personal maupun
sosial).
Perubahan yang terjadi dari faktor-faktor yang melandasi pelayanan
bimbingan dan konseling (filosofi, psikologi, sosiologi dan IPTEK),
telah membawa konsekuensi terhadap perubahan pola manajemen dan proses
pelayanan bimbingan dan konseling.
Dalam proses konseling, seorang konselor dituntut untuk dapat
menunjukan perilaku secara efektif, baik perilaku verbal maupun non
verbal.
Secara umum seperti telah disebutkan di atas, prinsip-prinsip manajemen
meliputi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling). Prinsip-prinsip manajemen diatas secara
terintegrasi dalam pelayanan bimbingan dan konseling akan berkenaan
dengan bagaimana secara umum pelayanan bimbingan dan konseling itu
dikelola
B. Saran
1. Semoga makalah yang kami buat bisa membantu para pembaca untuk
mengetahui tentang pengertian manajemen bimbingan dan konseling.
2. Makalah yang kami buat memang tidak sempurna, sekiranya para pembaca
bisa memberi kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Heru Mugiarso, M. Pd., dkk., Bimbingan dan Konseling. cet. 2., Semarang:UPT MKK Universitas Negri Semarang. 2005.
2. Drs. Maswan, MM dan Kuswanto, S. Ag, MM., Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Madrasah, cet. 1., Indonesia Jepara: Karsa Manunggal. 2010
3. Drs. Thorin, M.Pd. Bimbingan dan konseling disekolah Dan Dimadrasah
(Berbasis Integrasi). Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 2007.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu issue penting tentang pendidikan saat ini berkenaan dengan
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). Dalam hal ini,
tentunya konselor seyogyanya dapat memahami dan menangkap implikasinya
bagi penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Dimana suatu progam
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan
tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelolah dalam suatu
sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu sendiri akan
banyak ditentukan oleh kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber
daya yang ada.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat kita tarik kesimpulan tentang rumusan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling !
2. Paradigma Baru dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling !
3. Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan dan Konseling !
4. Perilaku Konselor yang Efektif dan Tidak Efektif !
C. Tujuan Penulisan
1. Agar Mahasiswa mengetahui tentang Manajemen Bimbingan dan Konseling.
2. Supaya Mahasiswa mengerti tentang Paradigma Baru dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling.
3. Agar Mahasiswa mengetahui hal tentang Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan dan Konseling.
4. Supaya Mahasiswa mengetahui hal-hal tentang Perilaku Konselor yang Efektif dan Tidak Efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling
Istilah manajemen berasal dari kata management dalam bahasa Inggris.
Banyak pakar yang mengartikan istilah manajemen dalam berbagai versi.
Namun pada prinsipnya manajemen memuat makna segala upaya menggerakkan
individu atau kelompok untuk bekerja sama dalam mendayagunakan sumber
daya dalam suatu system untuk mencapai tujuan.
Apabila diterapkan ke dalam pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah, maka manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau
cara yang digunakan kepala sekolah untuk mendaya gunakan secara optimal
semua komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan
system informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam ranga mencapai tujuan.
Hal-hal yang berkenaan dengan penyelenggaraan layanan bimbingan konseling di sekolah, diantara sebagai berikut :
1. Pemberdayaan dan Profesionalisme Konselor
Dalam Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) ditandai
dengan adanya perubahan manajemen dari pendekatan
sentralistik-birokratik menuju desentralistik-profesional. Dimana dalam
pendekatan sentralistik-birokratik, konselor melaksanakan tugasnya sudah
ditentukan dan dipolakan sedemikian rupa oleh pusat, melalui berbagai
aturan, ketentuan, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan sebagainya.
Sehingga mengakibatkan ruang gerak konselor menjadi terbatasi, sehingga
pada akhirnya konselor menjadi kurang terbiasa dengan budaya kreatif
dan inovatif.
Sedangkan pendekatan desentralistik-profesional menjadikan ruang gerak
konselor menjadi leluasa, dimana proses kreatif dan inovatif justru
menjadi lebih utama. Konselor didorong untuk memiliki keberanian dan
membiasakan diri untuk menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dan
efisien dalam melaksanakan barbagai kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling. Dalam hal ini konselor dituntut untuk bekerja secara
professional.
Konselor seyogyanya tidak merasa cepat berpuas diri dengan kapasitas
pengetahuan dan ketrampilan yang saat ini di milikinya, namun justru
harus senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilannya.
Upaya peningkatan kapasitas pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dimana kita memaklumi
bahwa saat ini latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh konselor
masih beragam, baik dilihat dari program studi/jurusan maupun
jenjangnya.
Sedangkan untuk menungkatkan keterampilan berbagai teknik bimbingan,
salah satu cara yang dipandang cukup efektif adalah dengan berusaha
secara terus-menerus dan seringkali mempraktekkan berbagai teknik yang
ada. Misalnya, untuk menguasai teknik-teknik konseling, tentunya
konselor harus mempraktekkan sendiri secara langsung, dan setiap selesai
mempraktekkan diikuti dengan evaluasi terhadap apa yang telah
dilakukan. Kemudian, membandingkannya dengan teori-teori yang ada,
sehingga akan bisa diketahui kelemahan dan keunggulan dari praktek yang
telah dilakukan.
Walaupun demikian perlu dicatat, bahwa keleluasaan dalam menjalankan
tugas ini tidak diartikan segala sesuatunya menjadi serba boleh, hal-hal
yang menyangkut prinsip dan etika profesi bimbingan tetap harus dijaga
dan dipelihara, sejalan dengan tunutnan profesionalisme.
2. Akuntabilitas Kerja Konselor
Pada masa sebelum diberlakukan Manajeman Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah (MPMBS), akuntailitas memang tidak jelas. Sekalipun ada barang
kali hanya sebatas dihadapan kepala sekolah ataupun pengawas sebagai
tugas mewakili pihak pemerintah. Namun, pada kenyataannya, sering kali
kepala sekolah atau pengawas mengambil sikap permisif atas hasil kerja
yang ditunjukan konslor, padahal hasil kerja yang ditunjukan sama sekali
tidak bermutu. Akunbilitas seperti ini tentunya tidak memberikan
kontribusi bagi peningkatan kerja dan produktivitas konselor.
Dengan adanya akuntabilitas ini, jelas konselor dituntut untuk lebih
meningkatkan mutu kinerja dan tingkat produktivitas dalam memberikan
layanan bantuan terhadap siswa. Jika hal ini tidak terpenuhi maka
konselor harus siap-siap untuk menerima berbagai complain dari
masyarakat yang mungkin tidak mengenakan.
Apalagi dengan kehadiran Komite Seklah yang dianggap sebagai lembaga
yang mewakilli kepentingan masyarakat, maka masyarakat akan jauh lebih
terbuka dan leluasa untuk menyampaikan berbagai ketidak puasan atas
hasil-hasil kerja yang telah dicapai oleh konselor. Dan seberapa
besarnya dan yang harus dikeluarkan tidak lagi menjadi persoalan besar,
yang penting perstasi anak benar-benar dapat terwujudkan dengan baik,
baik dalam akademik maupun non akademik.
3. Konsellor Sebagai Agen Informasi
Konselor dianggap sebagai orang memiliki informasi atau data tentang
siswa yang lebih lengkap dan memadai. Informasi atau data tentang siswa
ini sangat berguna dan dapat dijadikan dasar untuk berbagai pengambilan
berbagai keputusan sekolah yang berkenaan dengan siswa. Oleh sebab itu,
iinformasi harus diadministrasikan sedimikian rupa dan siap saji, kapan
saja diperlukan.
Dalam mengkomunikasikan informasi-informasi tentang siswa, yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan, khususnya dalam forum komite
sekolah, konselor hendaknya dapat menyampaikan pandangan-pandangannya
secara tegas, yang berpihak pada kepentingan siswa itu swndiri.
Dalam penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS),
upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan bimbingan ini konselor
hendaknya memperhatikan pengembangan kerja sama, koordinasi dan
sinergis kerja dengan berbagai komponen pendidikan lainnya. Karena dalam
penerapan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS),
keberhasilan pendidikan di sekolah tidak lagi didasarkan pada individual
yang cerdas, akan tetapi sangat mengutamakan pada team work yang cerdas
dan kompak. Untuk itulah, konselor sedapat mungkin harus menjadi bagian
utama dari team work tersebut.
B. Paradigma Baru Dalam Manajemen Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah proses pemberianbantuan (proses of helping) kepada
individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif
terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna (beerbahagia, baik secara personal maupun
sosial).
Sedangkan konselinng adalah proses interaksi anatara konelor dengan
klien/konsele baik secara langsunng atau tidak langsung dalam rangka
membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atatu memecahkan
masalah yang dialaminya.
Menurut Akhmad Sudrajat terdapat empat komponen utama program bimbingan konseling:
1. Layanan Dasar yakni layanan bantuan kepada peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan kelas, yanng disajikan secara sistematis, dalam rangka
membatu peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi dirinnya secara
opitmal. Tujuan layanan ini adalah untuk membantu peserta didik agar
memperoleh perkembangan yanng normal, memiliki mental yang sehat,
memperoleh keterampilan hidup, yanng dapat dilakkukan melalui strategi
layanan klasikal dan strategi layanan kelompok.
2. Layanan Responsif yakni layanan bantuan bagi peserta yang memiliki
kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan
layanan ini adalah membantu peserta didik agar dapat mengatasi masalah
yang dialaminya yang dapat dilakukan melalui strattegi layanan
konsultasi, komselinng individual, konseling kelompok, referal dan
bimbingan teman sebaya.
3. Layanan Perencanaan Individual yakni bantuan kepada peserta didik
agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya,
berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya/. Tujuan layanan
ini adalah agra peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk merumuskan
tujuan, merenacanakan , atau mengelola pengembanngan dirinya, baik
mennyangkut aspek pribadi, sosual, belajar, maupun karier, dapat
melakukan kegiatan atau aktifitas berdasarkan tujuan atau perencanaan
yang telah ditetapkan, dan mengevaluasi kegiatan yang dilakukannya, yang
dapat dilakkukan melalui strategi penilaian individual, penasihatan
individual atau kelolmpok.
4. Layanan Dukungan Sistem yakni kegiatan-kegiatan manajemen yang
bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan
dan konseling disekolah secara menyeluruh melalui pengembangan
profesional, hubungan masyarakat dan staf, konsultasi denngan guru lain,
staf lain, dan masyrakat yanng lebih luas, manajemen program, dan
penellitian dan pengembangan.
Kemampuan mensiasati dan memillih strategi yanng sesuai dengan tuntutan
kebutuhan dan perkembangan akan menjadi amunisi yanng ampuh untuk mampu
menghadapi berbagai dinamika dan perubahan yang dihadapi. Untuk itu
pemahaman mengenahi beberapa peran yang lazim dilakukan oleh seorang
konselor perlu diperhatikan denngan baik.
Barruth dan Robinson dalam Muhammad Nur Wangid menjelaskan berbagai peran yang lazim dilakukan oleh seorang konselor:
1. Konselor sebagai seorang konselor
Pemaknaan konseli sebagai suatu layanan bagi siapapun juga yang mencari
bantuan dari seseorang yang terlatih secara profesional (konselor), dan
layanan yang diberikan bisa secara individu atau kelompok dengan cara
mengarahkan konseli untuk memahami dan menghadapi situasi kehidupan
nyata sehingga bisa membuat suatu keputusan berdasarkan pemahaman
tersebut untuk kebahagiaan hidupnya adalah peranan kunci bagi konselor
profesional disemua seting layanan.
2. Konselor sebagai seorang konsultan
Konselor yang efektif akan membangun atau memiliki jalinan kerja sama
dengan berbagai pihak demi kepentingan konseli, ssehingga peran yang
dilakukan tidak hanya terbatas pada koselor sebagai konselor saja.
Apalagi dalam masa keterbukaan sekarang ini peran konselor sebagai
konsultan menjadi tuntutan yang harus dipenuhi. Konselor diharapkan
dapat bekerja sama denngan berbagai pihak lain yang dapat mempengaruhi
diri konseli seperti kepala sekolah, orang tua, guru, dan sebagainya
yang mempengaruhi kehidupan konseli.
3. konselor sebagai agen perubahan
Keseluruhan lingkungan dari konseli harus dapat berfungsi sehingga
dapat mempengaruhi kesehatan mental menjadi lebih baik, dan konselor
dapat mempergunakan lingkungan tersebut untuk memperkuat atau
mempertinggi berfungsinya komseli. Fungsi yang berkaitan dengan peranan
ini antara lain analisis sistem, testing dan evaluasi, perencanaan
rogram, perlindungan konseli, networking, dsb.
4. konselor sebagai seorang agen pencegahan utama
Sebagai agen untuk mencegah perkembangan yang salah satu dan atau
mengulang kembali kesulitan. Penekanan dilakukan terutama dengan
memberikan strategi dan pelatihan pendidikan sebagai cara untuk
memperoleh atau meningkatkan keterampilan interpersonal.
5. konselor sebagai seorang manajer
Konselor selalu memiliki sisi peran selaku administator. Sehubungan
dengan itu konselor harus sanggup menangani berbagai segi program
pelayanan yanng memiliki ragam variasi pengharapan dan peran seperti
telah dikemukakan diatas. Untuk itu perlu keahlian dalam perencanaan
program, penilaian kebutuhan, strategi evaluasi program, penetapan
tujuan, pembiayaan, dan pembuatan keputusan.
Berbagai peran yang ditanggung atau disandang seorang konselor dapat
menjadi sesuatu yang berakibat konstruktif atau sebaliknya negatif.
Berakibat negatif jika peran yang seharusnya dilakukan oleh konselor
dipandang sebagai beban, sehingga justru menurunkan kinerja dan
penghargaan dari pihak lain. Bermakna konstrutif apabila konselor dapat
melaksanakan peran-peran tersebut secara tepat sesuai dengan kebutuhan
dan konteks sehingga menjadikan kinerjanya semakin efektif baik dalam
arti prestasi sesuai keinginan ataupun dalam prsepsi pihak lain. Dari
perspektif ini berarti kemampuan konselor untuk mengatur perannnya
menjadi sangat penting.
C. Pergeseran Pola Manajemen dan Proses Bimbingan dan Konseling
Perubahan yang terjadi dari faktor-faktor yang melandasi pelayanan
bimbingan dan konseling (filosofi, psikologi, sosiologi dan IPTEK),
telah membawa konsekuensi terhadap perubahan pola manajemen dan proses
pelayanan bimbingan dan konseling. Adapun arah pergeseran perubahan
tersebut dapat dilihat dalam tabel
Manajemen Bimbingan dan Konselinng
Pola Lama Pola Baru
Mentik beratkan pada siswa yang beresiko/bermasalah Melayani seluruh siswa (guidance for all)
Dilaksanakn karena adanya krisi/masalah Dilaksanaakan berdasarkan kurikulum
Pendekatan panggilan (on call) Terjadwal (kalender)
Disampaikan dan dilaksanakan hanya oleh konselor Kolaborasi antara konselor, guru, orang tua dan masyarakat
Dimiliki hanya oleh staf konseling (konselor) Didukunng dan dimiliki oleh seluruh komunitas
Menngukur jumlah usaha yang dilakukan Mengukur dampak yabg dikaitkan dengan tujuan
Berurusan dengan proses melaksanakan pekerjaan Berurusan dengan pencapaian tujuan, sasaran dan hasil
Memfokuskan pada tujuan dan yang dianggap baik Memfokuskan pada pencapaian (accomplisment0
Bekerja untuk memelihara sistem yang ada Responsif dan beradaptasi dengan perubahan
Membicarakan tentang bagaimana bekerja keras Membicarakan tentang efektifitas kerja
Proses konseli Bersifat klinis Bersifat pedagogis
Melihat kelemahan klien Melihat potensi klien (siswa)
Berorientasi pemecahan masalah klien (siswa) Berorientasi pengembangan potensi positif klien (siswa)
Konselor serius Menggembirakan klien (siswa)
Dialog menekan perasaan klien dan klien (siswa)sring tertutup Dialog konselor menyentuh klien (siswa), klien (siswa) terbuka
Klien sebagai objek Klien (siswa) sebagai subjek
Konselor dominan dan bertindak sebagai problem solver
Konselor hanya membantu dan memberi alternatif-alternatif
D. Perilaku Konselor yang Efektif dan Tidak Efektif
Dalam proses konseling, seorang konselor dituntut untuk dapat
menunjukan perilaku secara efektif, baik perilaku verbal maupun non
verbal. Barbara F.Okun telah mengidentifikasi beberapa perialku verbal
non verbal konselor yang fektif sebagaimana tampak pada tabel berikut:
1. Perilaku Verbal
Efektif Tidak Efektif
Menggunakan kata-kata yang dapat diahami klien Memberi nasehat
Memberikan refleksi dan penjelasan terhadap pernyataan klien Terus menerus menggali dan bertanya terutama bertanya mengapa
Penafsirn yang baik/sesuai Bersifat menentramkan klien
Membuat kesimpulan-kesimpulan Menyalahkan klien
Merespon pesan utama klien Menilai klien
Memberi dorongan minimal Membujuk klien
Memanggil klien dengan nama panggilan atau Anda Menceramahi
Memberi informasi sesuai denngan keadaan Mendesak klien
Menjawab pertanyaan tentang diri konselor Terlalu banyak berbicara mengenai diri sendiri
Menggunakan humor secara tepat tentang pernnyatan klien Menggunakan kata-kata yanng tidak dimengerti
Penafsiran yang sesuai dengan situasi Penafsiran yang berlebihan
Sikap merendahkan klien
Sering menuntut/meminta klien
Menyimpang dari topk
Sok intelektual
Analisis yang berlebihan
Selalu mengarahkan klien
2. Perilaku Non Verbal
Efektif Tidak Efektif
Nada suara disesuaikan dengan klien (tenang, sedang) Berbicara terlalu cepat dan terlalu pelan
Memelihara kontak mata dengan baik Duduk menjauh dari klien
Sesekali mennganggukan kepala Senyum menyeringai/senyum sinis
Wajah yang bersemangat Menggerakan dahi
Kadanng-kadang memberi isyarat tangan Cemberut
Jarak dengan klien relatif dekat Merapatkanmilit
Ucapan tidak terlalu cepat/lambat Menggoyng-goyangkan jari
Duduk agak condong kearah klien Menguap
Sentuhan (touch) disesuaikan dengan usia klien dan budaya lokal Gerak-gerak isyarat yang mengcaukan
Air muka ramah dan senyum Menutup mata atau mengntuk
Nada suara tidak menyenangkan
Membuang pandangan
E. Prinsip-prinsip Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Secara umum seperti telah disebutkan di atas, prinsip-prinsip manajemen
meliputi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling). Prinsip-prinsip manajemen diatas secara
terintegrasi dalam pelayanan bimbingan dan konseling akan berkenaan
dengan bagaimana secara umum pelayanan bimbingan dan konseling itu
dikelola.
Pertama, perenacanaan (planing). Perencanaan dalam bimbingan dan
konselinng akan sangat menentukan proses dan hasil pelayanan bimbinngan
dan konseling itu sendiri. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai
suatu proses kegiatan, membutuhkan perencanaan yang matang dan
sistematis dimulai dari penyusunan program hinngga pelaksanaannya. Agar
pelayanan bimbingan dan konseling memperoleh hasil sesuai tujuan yang
telah dirumuskan, maka harus dilakukan perencanaan. Disekolah dan di
madrasah fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah, koordinasi BK
(apabila disekolah dan dimadrasah yang bersangkutan memiliki banyak
tenaga atau petugasbimbingan dan konseling ) dan guru BK.
Kedua, pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian dalam pelayanan
bimbingan dan konseling berkenaan dengan bagaimana pelayanan bimbinngan
dan konseling dikelola dan diorganisasi. Pengelolaan dan
pengorganisasian pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan
model atau pola yang dianut oleh suattu sekolah dan madrsah.
Apabiladiseklah dan dimadrasah yang bersangkutan memiliki banyak tenaga
bimbingan, maka harus disusun organisasi pelayanan BK tersendiri yang
terdiri atas koordinator, anggota, dan staf administrasi palayanan BK,
fungsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan koordinator layanan BK
(apabila sekolah dan madrasah memiliki banyak petugas bimbingan).
Ketiga, penyusunan personalia (stafing). Prinsip ini dalam pelayanan
bimbingan dan konsling berkenaan dengan bagaimana para personalia atau
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas pelayanan bimbingan dan
konseling ditetapkan, disusun dan diadakan pembagian tugas (job
discription) sebagaimana telah disebutkan dalam penyusunan program BK
diatas. Guru BK akan memerlukan orang lain dalam memberikan pelayanan
BK. Dengan kata lain, pelayanan BK disekolah dan dimadrasah melibatkan
banyak orang. Untujk itu harus disusun para personalia atau orng-orang
yang terlibat dalam layanan agar pelaksanaanya afektifdan efisien pula.
Funngsi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan madrasah yang
bersangkutan memiliki beberapa orang.
Keempat, pengarahan dan kepemimpinan (leading). Prinsip ini berkenaan
dengan bagaimana mengarahkan dan memimpin para personalia layanan
bimbingan dan konseling, sehingga mereka bekerja sesuai dengan job atau
bidang tugasnya masing-masing. Pengarahan dan kepemimpinan diperlukan
agar aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling terarah pada pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi ini dilaksanakan oleh
kepalasekolah dan madrsah yang bersangkutan hanya memiliki sattu orang
guru BK. Apabila disekolah dan madrasah yang bersangkutan memiliki
beberapa orang guru BK harus ditunjukan salah seorang sebagai
koordinatorlah dan yanng melaksanakan fungsi pengarahan dan
kepemimpinan. Secara umum fungsi ini disekolah dan madrasah dilaksanakan
oleh kepala sekolah dan madrasah.
Kelima, pengawasan (controling). Prinsip ini dalam pelayanan konseling
berkenaan dengan bagaimana melakukan pengawasan dan penilaian terhadap
kegiatan bimbingan dan konseling mulai dari penyusunan rencana program
hingga pelaksanaannya. Pengawasan penting dalam pelaksanaan bimbingan
dan konseling agar tidak dapat terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
pelaksanaannya. Iimplementasi program dalam bentuk aktivitas-aktivitas
layanan BK pu perllllu pengawasan dan penilaian atau evaluasi agar tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangna dalam pelaksanaanya dan dapat
diketahui pencapaian hasil-hasilnya. Fungsi ini dilaksanakan oleh kepala
sekolah dan madrasah apabila disekolah dan dimadrasah yang bersangkutan
hanya memiliki satu orang guru BK. Tetapi apabila disekolah dan
madrasah yang bersangkutan memiliki beberapa orang guru BK. Fungsi ini
dilaksanakan oleh koordinator layanan BK sekaligus juga kepala sekolah
dan madrasah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kita ambil beberapa kesimpulan mengenai Manajemen Bimbingan dan Konseling, yaitu :
Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang
digunakan kepala sekolah untuk mendaya gunakan secara optimal semua
komponen atau sumber daya (tenaga, dana, sarana/prasarana) dan system
informasi berupa himpunan data bimbingan untuk menyelenggarakan
pelayanan bimbingan dan konseling dalam ranga mencapai tujuan.
Bimbingan adalah proses pemberianbantuan (proses of helping) kepada
individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif
terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai
kehidupan yang bermakna (beerbahagia, baik secara personal maupun
sosial).
Perubahan yang terjadi dari faktor-faktor yang melandasi pelayanan
bimbingan dan konseling (filosofi, psikologi, sosiologi dan IPTEK),
telah membawa konsekuensi terhadap perubahan pola manajemen dan proses
pelayanan bimbingan dan konseling.
Dalam proses konseling, seorang konselor dituntut untuk dapat
menunjukan perilaku secara efektif, baik perilaku verbal maupun non
verbal.
Secara umum seperti telah disebutkan di atas, prinsip-prinsip manajemen
meliputi perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling). Prinsip-prinsip manajemen diatas secara
terintegrasi dalam pelayanan bimbingan dan konseling akan berkenaan
dengan bagaimana secara umum pelayanan bimbingan dan konseling itu
dikelola
B. Saran
1. Semoga makalah yang kami buat bisa membantu para pembaca untuk
mengetahui tentang pengertian manajemen bimbingan dan konseling.
2. Makalah yang kami buat memang tidak sempurna, sekiranya para pembaca
bisa memberi kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Heru Mugiarso, M. Pd., dkk., Bimbingan dan Konseling. cet. 2., Semarang:UPT MKK Universitas Negri Semarang. 2005.
2. Drs. Maswan, MM dan Kuswanto, S. Ag, MM., Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Madrasah, cet. 1., Indonesia Jepara: Karsa Manunggal. 2010
3. Drs. Thorin, M.Pd. Bimbingan dan konseling disekolah Dan Dimadrasah
(Berbasis Integrasi). Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. 2007.
dini unyil chuyy :)
Rabu, 15 Mei 2013
Senin, 13 Mei 2013
cerita dde dan kakak :))
Tuhan, apakah dari
surga seseorang mampu mengirimkan sebuah pesan pengingat, bahwa sebuah cinta
tidak lekang oleh hancurnya sebuah jasad.
~Nadia
Natalia~
Sebuah
kalimat sederhana, yang mendalam maknanya. Nadia, Nadia Natalia 06 Juni 1990,
lahir di Yogyakarta. Cewek berambut lurus, bermata sipit, berkulit putih ini
telah menitikkan tinta kehidupan dengan kesolehahan ke dalam sebuah catatan
riwayatnya. Wanita jakung ini seolah hidupnya yang sepi itu di selimuti mendung
yang sangat pekat. Dia menatap ke jendela kamarnya, berfikir “apa yang sedang terjadi, mendung ini terlalu
gelap untukku memandang bukit”. Hatinya yang berkecamuk dahsyat, seolah
jendela kamarnya hanyalah sebuah lubang tikus di mana dia hanya bisa mengintip
sedikitnya dari isi bumi ini.
Dalam
hati Nadia terus bertanya, “apakah
kekasihku akan tenang melihat aku seperti ini? “, tiada henti dia
menyalahkan dirinya sendiri. Yang dia bisa saat itu,hanya bisa melintaskan
sebuah kenangan indah bersama Vino. Apa yang terjadi, mengapa harus Nadia yang
sangat menyesal. Seperti daun tua yang gugur dari pohonnya, dia rapuh dan hanya
bisa menangis. Dulu Vino selalu sabar, setia, dan ramah pada Nadia. Nadia yang
terkadang bersifat angkuh, mungkin bahkan kasar kepada Vino. Nadia tidak pernah
terbuka dengan Vino, dia hanya tertutup apa yang sedang di landa Nadia, tidak
sedikitpun bibir kecil itu berkeluh kesah kepada Vino. Meskipun Vino berulang
kali membujuknya agar berbagi rasa, terbuka, dan jujur, Nadia malah berkata
kasar balik kepada Vino.
Vino : “sayang, kenapa kamu diam? Ada masalah?”
Nadia : “bukan apa-apa”
Vino : “kamu kenapa sayang, cerita dong” memegang tangan nadia.
Nadia : “apa sih, aku bilang aku engga apa-apa!
Ngerti gak, Ha?!” sambil melempar tangan Vino.
Vino : “kenapa kamu tidak mau jujur sayang? Kenapa
kamu kasar?”
Nadia : “kamu tuh budeg ya?! Aku gak apa-apa, ini
bukan urusan kamu!!”
Begitulah sikap Nadia kepada Vino,
Nadia yag pergi meninggalkan begitu saja, dan Vino hanya terdiam melihat
punggung Nadia yang beranjak pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata. Hari
demi hari Nadia, selalu melihat kenangannya, raut wajah sedihnya yang tak bisa
di pendam lagi. “apa yang salah darimu
sayang, begitu jahatnya sikapku kepadamu” kalimat itu yang terlintas dalam
benak kesedihan Nadia.
Nadia yang beranjak dari tempat dia
berpangku tangan menatap langit. Kaki-kaki kecilnya menelusuri tangga, dan
lorong rumahnya. Dengan langkah-langkahnya yang perlahan, Nadia tidak sanggup
membendung air mata kesedihannya. Mengingat kenangan indahnya dengan Vino.
Vino : “sayang, hayo lagi apa?”
Nadia : “ini sayang, aku masakin kamu ikan asin, kamu
mau kan nyicip?”
Vino : “mau dong sayang, masakan kamu kan enak,
hehehe”
Nadia : “aku kan baru belajar masak yank, buat kamu
juga kho nantinya”
vino pun mencicipi masakan Nadia. Raut wajahnya yang
dari senang karena bersemangat ingin mencicipi masakan calon isterinya berubah
menjadi kusam. Di tekuknya setiap lekukan mukanya, dan tersenyum menahan
kegelian di hatinya untuk menjaga perasaan kekasih tercintanya.
Nadia : “kenapa sayang, gak enak ya? Yaaahh “
Nadia mengeluh manja dengan perasaan kecewa.
Vino : “enak sayang, enak kho sayang” sambil
menahan geli hatinya.
Nadia : “iih, bohong, kamu keliatan banget gak
sukanya”
Vino : “engga sayang, suer, nih aku habiskan, nyamm..nyaam..
hmm”
Nadia : “pembohong, orang rasanya gak enak gitu pakai
acara maksa, jahat!”
Vino : “engga sayang , cuma rada asin kho, tapi
enak”
Nadia : “iya, ikan asinnya tadi gak asin banget, aku
kasih garem deh...”
Nadia : “ah udah ah jangan di terusin makan, tar kamu
sakit sayang” Nadia yang memohon manja.
Begitu sabarnya Vino, dan rela memakan masakan Nadia
yang sangat asin tersebut. Dan begitu dewasanya Vino, hanya agar membuat hati
Nadia tidak terlalu kecewa dan tenang, mengecup kening Nadia dan tetap memuji
masakan Nadia yang gagal.
Betapa
perihnya Nadia yang mengingat kenangan tersebut. Hatinya seperti disayat-sayat,
di robek-robek, seperti pemerkosaan terhadap kesucian cintanya yang dia
khianati sendiri. Jari-jari kecil itu mulai mengambil sebuah cawan. Tangisnya
mulai sedikit mereda, sedihnya seperti lenyap sesaat disaat tiap tegukan air
yang masuk kedalam kerongkongan keringnya. “kenapa
aku sejahat itu, bahkan kamu rela demi apa pun hanya untukku”, kembali lagi
Nadia menggumam.
Tatapan
mata Nadia yang kosong, mengingat kembali mengapa Nadia bisa setega itu, pernah
di dampingi seorang pria yang rela apapun demi dia. Kantung mata Nadia yang
lebih dalam jika tanganpun mampu merogohnya, lebih dalam dari kantung para
imsomnia. Lebih kosong dari tatapan seorang depresi yang di kejar hutang
hidupnya, dan lebih terkoyak perasaannya daripada gadis yang dikhianati
kekasihnya. Tapi apa daya Nadia, dia hanya bisa menangisi kepergian kekasihnya.
Bertubi-tubi rasa penyesalan yang di dera Nadia. Hanya bayangan Vino, dengan
tangis sesal yang mampu menemani tidur dalam sepinya.
CANDAMU,KEIKHLASANMU,DAN
PENGERTIANMU.
2
hari setelah kepergian Vino. Masih tak hentinya Nadia meratapi kepergian
kekasihnya. Dalam benak Nadia “kata
orang, jika kita tidak rela atas kepergian seseorang, maka ruh orang tersebut
tidak akan tenang di alamnya, jadi aku ingin ruhmu selalu hadir menghantui
aku,dan mendampingi aku” sampai segitunya cinta dan penyeselan Nadia, dia
belum bisa menerima kepergian Vino, dan dia berharap, agar Vino dapat kembali
ke kehidupannya, dan dia mampu memperbaiki kesalahannya. “Tuhan, mengapa begitu cepatnya Engkau mengambilnya, datang kan dia
kembali kekehidupan saya ya Tuhan”.
Do’a
Nadia, hanya kembalinya Vino dalam kehidupannya. Nadia yang berjalan kembali
menuju jendela kamarnya, memandang langit yang biru, hembusan angin yang Nadia
anggap “aku tahu, kau datang, aku tahu
kamu gak akan ninggalin aku sayang” dan kicauan burung yang dia kira “sayang, terimakasih, ini lagu yang indah seperti
yang sering kamu lantunkan kepadaku yank”. Nadia menitikan air matanya
lagi, saat kenangan itu menyelimutinya kembali. Isak tangisnya yang di temani
hembusan angin, dan dedaunan yang berguguran berirama mengikuti angin ini
berhembus ketika kenangan Vino mulai berbicara kembali.
Vino : “adudududuhh....”
Nadia : “iiish, kenapa sih sayang, kamu kenapa?”
Vino : “gak apa-apa tuh hehehe, habis kamu serius
banget kaya marmut yank”
Nadia : “gigimu....”
Begitu
sangat teringat dan tergambar jelas dalam benak Nadia, canda vino yang seperti
itu, apakah Nadia masih bisa merasakannya lagi. Tatapan kosong Nadia semakin
dalam, saat kenangan bersama Vino lainnya menari-nari dalam penyesalan yang
bersemayam dalam hati Nadia. Jari-jari Nadia bergetar, tergerak untuk memungut
gambar wajah Vino yang tersenyum. “Vinoku,
kamu juga pernah tersenyum seperti ini sayang, saat aku membuatmu dalam masalah
yang aku timbulkan”. Begitulah ungkapan hati yang dia ucapkan dalam nada
lirih sedihnya.
Nadia : “sayang, aku mau boneka lumba-lumba itu”
Vino : “yang mana? Yang biru sayang? Sebentar ya”
Vino melangkahkan kakinya lebar-lebar menuju toko mainan
itu meninggalkan Nadia sendiri menunggunya. Dengan lekas Vino terburu-buru
seperti mengejar sebuah emas di depannya menuju arah Nadia. Dengan senyum
lebar, Vino mendorongkan boneka lumba-lumba berwarna biru sebesar bantal
tersebut ke arah Nadia.
Vino : “nih sayang, ini kan yang kamu mau” Vino tersenyum bangga.
Nadia : “ahh, kho buat kamu itu gampang sih!” Nadia kecewa, karena tidak seperti yang dia
harap.
Nadia : “aku kira, kamu gak mampu, atau bakal
nasehatin aku buat engga menghamburkan uang”
Vino : “hehe, demi kamu apa sih, kreditpun aku
lakuin, asal kamu senang”
Nadia : “emm, itu belum cukup yank” sambil menjulurkan lidah mengejek Vino.
Vino : “lho ?? apa lagi sayangku??” Vino penasaran.
Nadia : “em, kamu harus kirim boneka itu ke tempat
nenek aku di Balikpapan”
Nadia : “dan aku gak akan ngomong sama kamu sampai
pamanku mengirim balik boneka itu”
Vino hanya tersenyum dan menganggukan permintaan
kekasihnya tercinta Nadia. Nadia awalnya mengira vino tidak akan bisa menerima
permintaannya, dan merengek mengkomplain untuk mengakhiri ujian yang di berikan
Nadia. Satu minggu telah berlalu, Nadia berfikir Vino ngambek, marah, karena ujiannya
begitu berat. Nadia mendatangi rumah Vino, dengan memasang wajah berdosa, Nadia
merajuk kepada Vino.
Nadia : “sayang kamu marah ya?”
Vino : “
......................”
Nadia : “ tuh kan sayang marah” Nadia mulai menangis di pelukan Vino.
Dan tiba-tiba Vino pun pergi dari sandaran kepala Nadia.
Nadia semakin terlarut dalam kesedihannya, merasa mengapa dia harus melakukan
hal konyol tersebut hanya untuk menguji seberapa besar Vino memahami Nadia.
Dalam isak tangisnya, memandang Vino yang datang menuju arah Nadia duduk
tangisnya dengan membawa secarik kertas dan sepidol hitam. Nadia bertanya-tanya
dalam hatinya “apa lagi yang akan kamu
lakukan, aku tahu aku salah”. Vino memandang dalam-dalam mata Nadia, dan
dia dengan tersenyum menuliskan sebuah kalimat “kamu masih ingat? Kamu pernah berkata, jika kamu tidak akan mengobrol
atau menghubungiku sampai pamanmu mengirim balik boneka yang aku beli ke rumah
kamu” Nadia terdiam, dia terpaku, sampai segitunya Vino benar-benar menjaga
amanah darinya. Nadia hanya terdiam seribu bahasa, karena dia tidak tahu lagi
harus berkata apa, sempat dalam fikirnya Vino marah dan bersikap seperti itu,
dan hati kecil nya berkata, sungguh besarnya cinta Vino terhadap Nadia hingga
dia mengingat sejengkal ujung kelingking kaki perkataannya dan melaksanakannya.
Tiba-tiba telepon genggam Nadia berdering, Nadia mengangkat telepon yang
ternyata dari pamannya. Berita tersebut ternyata paman Nadia yang memberi kabar
bahwa kekasih hatinya salah mengirim barang ke alamat pamannya dan pamannya
telah mengirim balik paket kiriman tersebut ke alamat Nadia. Sepatah kata
terucap dari bibir Vino sambil tersenyum.
Vino : “kan apa aku bilang, jadi aku telah melakukan
tugas yang kamu berikan”
Nadia :
“sayaaaaaang,, iiiiikh,,,,”
Begitu
membekasnya dalam ingatan Nadia, senyum Vino saat itu, senyum yang mampu
membuat luluh hatinya. Betapa sakitnya Nadia, mengingat kenangan itu, apakah
masih ada senyum hangat tersebut untuknya. Nadia semakin terlarut dalam
memorinya, tangisnya semakin dalam, bersatu dalam heningnya suasana kamar di
pagi hari yang cerah itu.”Senyummu itu,
mungkin itu yang aku rindukan sayang”
POHON ITU,
MEMBUATKU TAK KUASA MENAHAN AIR MATA INI
Sepulang
Nadia dari makam Vino, Nadia yang hampir 2 ½ jam berkeluh kesah dan menangis di gundukan tanah merah yang masih
basah (makam Vino) menyempatkan diri untuk menelusuri jalan yang pernah dia
lalui bersama Vino. Sesampai di ujung gang, di sela-sela rerimbunan pohon,
terlintas, dia pernah mempunyai kenangan indah di pantai Parang Tritis. Nadia
melangkahkan kakinya, menuju pantai yang mengubur dalam kenangan mereka.
Angin
laut yang berhembus menerpa wajah Nadia, kesejukan itu bukannya menyejukan
hatinya, namun membuatnya semakin terlarut dalam suasana sedihnya. Tangisnya pun
meluap tak terbendungkan, teriakannya meledak bagaikan suara petir yang
menggelegar “Vinooo, aku sayang kamuuu,,
mengapaa, mengapa kamu pergiii sayaaang....”. Sempat Nadia terdiam sesaat,
memandangi luasnya lautan dengan garis di ujung yang membatasi birunya laut dan
birunya langit, begitu indah, terlintas kenangan saat Vino berucap janji kepada
Nadia.
Vino : “sayang”
Nadia : “ iya ? “
Vino : “kamu lihat kan garis pantai itu yank?”
Nadia : “gak tuh, weee, mau ngegombal ya?? Gak mempan!”
Vino : “...................”
Nadia : “issh gitu aja ngambek yank, hm!”
Vino : “ enggak sayang, aku hanya mikir, cintaku
boleh tidak terbatas tapi....”
Nadia : “tapi apa sayang???”
Vino : “tapi apa aku bisa terus menjagamu sayang?”
Nadia : “kamu ngomong apa sih?!!! Ha ? mau niggalin
aku gitu?!!”
Vino celingukan kanan kiri, entah apa yang dia cari.
Pandangannya tiba-tiba tertuju pada suatu sudut. Vino berlari ke tempat yang dia
pandang, dan memungut seutas tongkat ranting. Vino celingukan ke kanan kiri
lagi, saat tatapan Vino tertuju pada sebuah pohon rindang di ujung pantai yang
di depannya terdapat sebongkah kayu besar
dimana 5 orang bisa duduk di atasnya. Vino bergegas menarik tangan
Nadia, dia berlari menggandeng Nadia. Nadia bingung “apa sih yang akan kamu lakukan narik aku, dan untuk apa seutas ranting
itu”.
Vino
dan Nadia berdiri terdiam di dekat pohon itu, dan Vino meminta dia duduk di
bongkahan kayu yang besar tersebut. Di bawah pohon rindang itu, Vino
membungkukan badannya, menggambar simbol hati yang sangat besar di depan Nadia.
Vino : “kamu ingin aku menuliskan sebuah janji apa
di dalam gambar hati ini yank?”
Nadia : “aku ingin kamu berjanji, engga akan pernah
ninggalin aku, dan cinta aku selamanya”
Vino mulai melenggak lenggokkan tangannya, menuliskan
sebuah kata-kata di dalam simbol hati tanpa merusak sedikitpun apa yang telah
dia ukir. Vino meminta Nadia untuk berdiri, dan membaca lantang ukiran di tanah
itu.
Vino : “BACA YANG KERAS SAYANG hehehe....”
Nadia : “NADIA SAYANG, VINO JANJI, DI TEMPAT INI, DI
BAWAH POHON INI, VINO MENGUKIR JANJI UNTUKMU NADIA SAYANG, UNTUK SELALU VINO
MENCINTAI NADIA SELAMANYA, WALAU RAGA INI SUDAH TAK BERDAYA LAGI,ITU JANJI
VINO!!”
Dan dengan senyum khas Vino setelah membuat hati Nadia
nyaman. Itulah kenangan yang sangat indah dalam buku usang memori Nadia yang
tersisa, semakin terlarut saat Nadia membayangkan kembali peristiwa itu saat
dia duduk di bongkahan kayu besar dibawah pohon rindang yang pernah mengukir
cinta mereka.
Langkah
kaki Nadia melambat saat dia bergegas pulang. Tangisnya semakin mewarnai
heningnya suasana senja di pantai itu. Sesekali dia menoleh kebelakang, kearah
pohon rindang tersebut, berharap, Vinonya masih menunggu di tempat itu. Dan dia
berjalan dalam rentetan luka hati yang indah, sudah terukir dalam di dasar hati
Nadia.
“aku
masih berharap, kamu berdiri di bawah pohon itu dan menteriakan janjimu
kepadaku dulu sayang”
Itulah ungkapan hati Nadia, dan dia sesekali menoreh
kebelakang, melihat pohon itu, di pohon itu lah Vino mengukir janji abadinya.
SEMPAT AKU SALAH
MENILAIMU
Seminggu
berlalu setelah Vino pergi. Namun suasana hati Nadia masih diselimuti dera
luka, dan kesedihan yang sangat mendalam. Hingga pagi yang cerah, tampak
seperti senja yang mendung karena aura kesedihan yang pekat dari Nadia. 7 hari
6 malam, Nadia tidak letih-letihnya menangisi kepergian Vino, tidak berhenti
untuk mengenang semua memori tentang Vino. Hingga raut wajahnya tampak seperti
orang gila yang menggelandang di jalanan tanpa tujuan dan arah, begitu sangat
depresinya Nadia.
Nadia
dari kasur empuknya melangkahkan kaki keluar kamarnya. Hampir seminggu ini
Nadia selalu merenung, atau mendatangi makam Vino hanya untuk menangis.
Sesekali dia mendatangi lagi tempat-tempat yang sangat berkesan dalam hatinya.
Nadia berjalan meninggalkan pintu rumahnya. 2 jam dari rumahnya, Nadia dengan
raut wajah depresinya itu menelusuri sepanjang jalan Malioboro, jalan yang
mengingatkan semua kenangan indah dan termasuk kenangan pahitnya bersama Vino
yang di sebabkan sikap Nadia yang selalu mengambil keputusan tanpa berfikir
panjang.
Di
sela-sela lorong Malioboro tersebut, Nadia menemui sebuah adegan sepasang
kekasih dan seorang wanita yang sedang ribut-ribut. Nadia sempat mendengarkan
beberapa percakapan mereka bertiga.
Cowok : “sayang, aku tidak mengkhianati komitmen
kita”
Cewek : “azz, bulshit, kamu buktinya jalan sama
dia!!” sambil menatap wanita disebelah cowok itu.
Cowok : “bukannya kamu yang langgar komitmen kamu,
siapa itu Eki Molendhi?”
Cewek : “dia teman aku, kamu kan gak tau siapa
dia!!!”
Cewek : “dan dia siapa?!! Ha?!! Pacar kamu kan?!!”
Org k 3 : “mbak, maaf, saya adiknya mbak saya bukan
siapa-siapanya..”
Percakapan mereka mengingatkan kembali tentang
memori Nadia, sempat Nadia berantem dengan Vino karena masalah yang sama.
Tangan Nadia yang menggegam keras, meremas lebih kencang genggamannya, seperti
ada rasa yang sangat dia ingin luapkan, teriakan. Terlintas lagi kenangan
tersebut.
Vino : “yank, kemaren aku dengar-dengar ada temen
kamu beri kabar aku mantan kamu...”
Vino : “itu betul gak sayang ku?”
Nadia : “kamu tuh ngomong apa sih, jangan asal jeplak
deh mulut loe!!!”
Vino : “lho kan aku tanya baik-baik sayang, dia
ngakunya Kirana sayang??”
Nadia : “azzz... muyak gue dengerin loe!!!”
Nadia dengan ekspresi marahnya memunggung-i Vino dan
pergi tanpa menoleh sedikitpun. Memang saat itu sudah 3 bulan Nadia dengan Vino
renggang, tapi tidak ada komplain dari Vino sampai ada kabar bahwa Nadia telah
memutuskan hubungan mereka.
Malam
harinya Vino mengirimkan sebuah pesan singakat pada Nadia. Handphone Nadia
berdering tanda pesan dari Vino sudah terkirim pada Nadia. Nadia membaca pesan,
raut wajahnya berubah, dari rupa kusam sebel menjadi raut marah, entah mengapa
perasaan Nadia saat itu marah, karena merasa cinta dia sudah diragukan lagi
oleh Vino.
From :
085725465xxx
To :
085654710xxx
“Sayang, aku bukannya ragu, tapi entah mengapa kamu 3
bulan ini jauh dari aku, dan kamu tidak pernah terbuka tentang masalah kamu,
aku butuh kejujuranmu sayang, J “
Dan akhirnya mereka saling membalas dengan pesan
singkat.
From :
085654710xxx
To :
085725465xxx
“HEH SORI YEEE!! GUE GAK KENAL YANG NAMANYA KIRANA!!!!
DAN ASAL LOE TAU, GUE GAK BAKAL CERITA APA YANG SEDANG GUE MASALAHIN, GUE BISA
SELESAIN SENDIRI!!!”
Begitu
kasarnya Nadia membalas pesan Vino. Keesokan paginya Nadia menemui Vino,Nadia
sudah tidak sabar meluapkan amarahnya kepada Vino.
Nadia : “woi, loe gak usah bikin sensasi yee, gue
udah denger dari Nhiu!!!”
Nadia : “tuh orang yang sms loe atas nama Septi
Adriani, dan itu temen loe,gue engga kenal!!!”
Vino : “siapa sayang si Septi? Aku juga gak kenal
dia sayang?”
Nadia : “azz, gue muyak(sebel) sama loe!!!”
Semenjak itu,4 hari kemudian Vino dan Nadia tidak
berkomunikasi, karena Nadia yang tertutup saat itu. Vino pun hanya bisa
berlapang dada dengan sikap Nadia. Hingga tanggal 14 Juli 2012 tepat 1 Tahunnya
mereka berdua, Nadia mengonangi bahwa di facebook Vino dekat dengan seorang
wanita yang bernama Dini.
Nadia
sangat terpukul, rasa sakitnya tidak terbendung, Nadia menangis sambil memukuli
boneka lumba-lumba yang pernah di berikan Vino. Hatinya seperti di koyak-koyak,
di mana janji Vino setia akan menjaga cintanya untuk Nadia. Nadia mulai curhat
ke mama Vino. Nadia ingin pergi ke rumah Vino, tapi dia enggan melihat wajah
Vino, pukul 09.00 malam, Nadia mencoba menghubungi mama Vino.
Nadia : “mama, Vino jahat... dia punya wanita lain
ma” Nadia sambil menangis bercerita semuanya
Mama : “emang kenapa sayang?”
Nadia : “Vino dekat dengan cewek lain ma”
Mama : “yang sabar ya, tetep do’a sama Allah
bersamaan dengan langkah kecilmu sayang”
Nadia : “tapi ma, sakit bangeet...”
Mama : “iya mama tau, maaf ya mama gak bisa jaga
Vino buat kamu”
Mama : “dan mama dengar-dengar katanya cewenya
tersebut dikenalkan sama papahnya”
Nadia : “tapi sakit banget maa....”
Mama : “iya, pasti ada yang lebih baik dari vino,
mama do’akan kamu dapat yang lebih”
Nadia : “iya mah, Nadia akan bertahan tanpa Vino...”
Nadia : “dan Nadia minta restunya ma, sama Kiky, papi
udah kenal, semoga dia bisa jaga Nadia”
Mama : “iya sayang, mama do’a kan yang terbaik untuk
kamu,kamu tetep anak mama”
Nadia : “Nadia tetep anak mama ya”
Mama : “iya , kamu tetep anak mama sayang, yang
sabar ya”
Begitulah Nadia yang sudah meluapkan isi
hatinya ke-mama Vino. Hati Nadia menangis, sempat dia meluapkan rasa sakitnya
di jejaring social. Seperti batu yang bertubi-tubi d rajam ke dadanya, seperti
ombak yang besar menghempas Nadia hingga terpelanting ke batu karam yang
terjal, Nadia hanya bisa menangis diam, lemas tidak tahu apa yang harus di
hadapinya dengan apa yang telah menimpanya.
Paginya Nadia sengaja menyindir Vino
lewat facebook, setelah pertengkaran itu Nadia menuliskan sebuah status di
facebook.
“semoga seperti
kata dia @Kiky Molandha, buat apa cinta kita harus di umbar di dumay, itu malah
mempermalukan diri kita sendiri, cinta tak perlu di ucapkan di mulut, kan
realitanya kita saling mencinta”
“09 April 90 Kiky
Molandha
06 Juni 90 NadiaNatalia
14 Juni 2012 Nadia
love Kiky”
Begitu sangat terpukulnya Vino
mengetahui status Nadia itu tanpa Nadia sadari. Ternyata sebelum tanggal 14
Juli , tepatnya tanggal 14 Juni setelah ulang tahun Nadia, kekasih hati Vino
ini sudah melakukan hubungan percintaan dengan laki-laki bernama Kiky Molandha.
Semakin menguat pesan yang di terima Vino saat itu. Vino rapuh, hatinya sangat
sakit, seperti jantungnya ingin keluar dan meledak, seperti dunia itu sudah
berakhir dalam pandangan Vino. Betapa sakitnya Vino, dibawa rasa yang selama
ini Vino jaga untuk Nadia, tangispun tidak mengobati pengkhianatan saat itu di
mata Vino.
Beberapa minggu Vino mencoba
menghubungi Nadi tapi tidak ada respon, 2 minggu Vino menghubungi Nadia,
berulang kali Nadia tidak menjawab pesan Vino. Dan akhirnya suatu ketika,
bertepatan bulan puasa, sesudah sahur, Vino menghubungi Nadia, dan Nadia
mengangkat teleponnya.
Vino : “hallo, assalammualaikum...”
Nadia : “walaikum salam, mau apa loe?!!”
Vino : “sebenernya kamu masih sayang gak sih sama
aku? Kenapa waktu itu kamu ...”
Nadia : “gue kan udah bilang gue gak kenal Kirana!!”
Vino : “tapi, kamu ternyata punya pacar lagi sebelum
kita ribut kan??”
Nadia : “itu karena gue ngikutin loe, dan gue ikutin
alur loe sama cewe loe itu!!”
Vino : “dia adek aku, “
Nadia : “iya, tapi loe udah deket kan? Sekarang kita
masing-masing deh!!”
Vino : “sebenernya kamu masih sayang kan, tolong
jujur Nad” Vino mulai terisak.
Nadia : “iya gue sayang, tapi loe kan masih sama tuh
siapa, Dini??? “
Setelah
matahari mulai memunculkan sinarnya, Vino dan Dini bergegas menemui Nadia.
Awalnya Nadia bingung “mau apa sih loe
bawa-bawa nih cewek, bikin gue sakit hati”. Nadia meredam amarahnya saat
berhadapan muka dengan Vino. Nadia seperti biasa saat dia sedang di selimuti
amarah, giginya saling bergesekan yang menimbulkan suara gerutan dalam mulut,
tangan nya yang sudah menggenggam keras tanda Nadia sudah geregetan di puncak
marahnya.
Vino : “ini kan wanita yang kamu maksud cewek aku?”
Vino : “Bukannya
kamu kan yang ingkari komit kita”
Vino : “aku kesini untuk minta kamu baikan sama aku,
balik ke aku, karena cinta aku sama kamu”
Nadia : “gue gak pernah ingkari komit kita, dan buat
apa loe bawa cewek loe?!!!”
Nadia : “dan emang gue masih sayang loe, tapi gue gak
bisa balik, loe udah sama dia!!!”
Dini : “mbak, maaf saya ini adegnya kak Vino mbak..”
Vino : “kamu dengar kan, sekarang , kamu dengar
sendiri”
Akhirnya
mereka bertiga terdiam sesaat, dalam keheningan itu Nadia menangis, walaupun
dalam hati, dia menahan tangisnya di hadapan Dini dan Vino. Sungguh tegar dia menahan
perasaannya itu. Begitu bingungnya Nadia, di sisi lain Vino segalanya di hati
Nadia.
Vino : “sekarang mau kan kamu balik ke aku?”
Nadia :
“............................................”
Nadia : “iya, aku mau...”
Vino : “jadi kamu masih sayang aku kan?”
Nadia : “bukan masih....... tapi ....”
Nadia : “aku sayang kamu, “ akhirnya tangis Nadia
terpecah.
Vino : “terus bagaimana itu tentang si Kiky, Kiky...
bukannya kamu berhubungan dengan dia?”
Nadia : “sebenernya Kiky Molandha itu temen aku, dia
tuh cewek yank, aku Cuma manas-manasin”
Nadia : “aku manas-manasin kamu,karena aku sayang
sama kamu”
Vino : “tapi aku ingin komitmen kita yang dulu, kamu
terbuka sama aku sayang”
Nadia : “InsyaAllah sayang “
Dini : “jadi sekarang tidak ada lagi rasa sakit kan
di antara kakak-kakakku ini”
Dini : “emm, aku do’akan kalian langgeng ya, dan
tolong jaga kakak saya ya mbak”
Dengan
Dini menutup pembicaraan itu akhirnya Nadia kembali kepelukan Vino, dan seperti
biasa Vino mengecup kening dan bibir Nadia dengan melempar senyum yang mampu
meleburkan perasaan Nadia. Dari memori Nadia teersebut, Nadia mmenghampiri
ketiga orang yang sedang bersiteru. Dengan langkah kaki yang mantap, Nadia
sengaja mendekatkan bahunya, dan membisikkan kata-kata kepada wanita yang
posisinya kekasih pria yang sedang bersiteru di tempat itu.
“mbak, cinta itu butuh kepercayaan, dan
keterbukaan, jangan sampai menyesal pada akhirnya, karena mbak menyia-nyiakan
bukti nyata di hadapan mbak”
Nadia
pun pergi membelakangi ketiga orang tersebut, dari situlah ada sedikit raut
kepuasan Nadia dengan senyum kecilnya dan meninggalkan ketiga orang tersebut
dan melanjutkan menelusuri lorong Malioboro. Namun kesedihan Nadia masih
berlanjut, karena begitu berharganya Vino di mata Nadia.
FAKTA KIKY
MOLANDHA, ADA PERAN DINI dan VINA
Masih
dalam memori Nadia, betapa sakitnya Nadia yang pernah merasa di buang Vino, “taukah kamu sayang, rasa sakit itu lebih
baik,daripada rasa sakitku saat kamu pergi seperti ini”. Begitu pula,Vino
lebih tersayat lagi, ternyata ada 1 lagi rasa kecewa Vino yang dia tidak
sampaikan kepada kekasihnya tercinta sampai akhir hayatnya.
“seandainya kamu jujur pun, Vino tetap sayang
dan tidak sedikitpun merubah perasaanku ke kamu Nadia sayang”
Beberapa
hari setelah bersatunya kembali Vino dan Nadia, seperti kata-kata indah ini, “di ibaratkan
wanita itu tercipta dari tulang rusuk pria, tiga macam tulang rusuk, rusuk
sejati artinya dialah yang mempunyai cinta sejati, rusuk palsu, sebagaimana cintanya
hanya kepalsuan, dan rusuk melayang di mana cintanya tidak terfokus pada satu
orang saja”. Vino meyakini bahwa kekasih tercintanya Nadia tercipta dari
tulang rusuk sejatinya, yang menggambarkan bahwa cinta mereka adalah cinta
sejati yang di takdirkan Tuhan dengan sendirinya lahir dalam denyut nadi
mereka, dan bersenyawa dengan detak jantung mereka.
Dalam
benak Vino masih mengganjal, hati yang sakit itu masih penasaran. “siapa sih sebenernya Kiky Molandha? Mengapa
dia harus hadir dalam hubungan suci ini seperti noda”. Vino tidak ingin
berburuk sangka terhadap Nadia, karena bagi Vino, “aku percaya kamu, karena kamu, bangkitlah detak jantungku, karena kamu
mengalirlah darah dalam nadiku ini sayang”. Vino yang mencoba berfikir
positif tentang kekasih hatinya walaupun pikiran itu sesekali melayang jauh
tidak terfokus karena rasa penasaran yang menggentayangi dirinya, mungkin
karena Vino terluka karena sebelum mereka bertengkar hebat pada tanggal 14 Juli
2012, Nadia dan Kiky ini telah berhubungan pada tanggal 14 Juni 2012. Dan
semakin menguatkan Vino, ada sesuatu yang mengganjal saat itu , “karena tanggal itu yang menguatkan aku
sayang, kenapa pada bulan kelahiran kamu, sedikitpun kamu tidak sudi mengangkat
teleponku untuk mengucap selamat ulang tahun”.
Vino
mencoba menghubungi Dini, Vino ingin menyampaikan isi hatinya,mencurahkan serta
meluapkan apa yang mengganjal perasaannya.
Vino : “dek..? di rumah engga?”
Dini : “ iya kakak, adek di rumah, ada apa kak?”
Vino : “ya sudah, kakak mau cerita sayang, kakak
kesana ya dek”
Bergegaslah
Vino mendatangi adeknya. Vino sangat penasaran dengan apa yang selalu
menghantui perasaannya itu, hingga dalam diri Vino tergerak sendiri tanpa dia
berencana, mencari informasi tentang sosok Kiky.
Vino : “dede, kakak heran dek...”
Dini : “heran kenapa kak? Ada masalah lagi sama kak
Nadia?”
Vino : “iya gak ada apa-apa dek, tapi itu ....”
Dini : “ini itu apa sih kak, kho ambigu gitu
ngomongnya?”
Vino : “itu ddeg, masih inget Kiky molandha kan?”
Dini : “iya, inget kak, kenapa sama Kiky ?”
Vino : “gak apa-apa sih sayang, kakak Cuma penasaran
aja “
Dini : “dih kakak, penasaran yang gimana lho?”
Vino : “ya penasaran, kan Nadia bilang dia cewek
kan, tapi kakak jadi sangsi”
Dini : “haduh kakak, ternyata itu toh yang pengen
kakak cerita”
Dini : “kakak, dengerin adek ya kak... kak, kakak
cinta kakn sama kak Nadia?”
Vino : “tidak perlu diragukan sayang, hehehe”
Dini : “nah, jika kakak meresa seperti itu, kakak
hilangkan pikiran seperti itu”
Dini : “kakak yakin bahwa cinta kalian itu adalah
cinta sejati”
Dini : “Yang tercipta dari tulang rusuk kalian”
Dini : “adek yakin kok kak, kalau kak Nadia itu
sangat mencintai kakak”
vino : “iya dek, kakak percaya banget malah, makasih
ya dek denger keluh kakak”
Apa
yang di katakan Dini kepada Vino, sedikitnya membuat rasa penasaran yang selalu
berlarian dalam fikiran Vino berkurang. “aku
percaya kamu, karena ku yakin cintaku dan cintamu adalah cinta sejati seperti
yang Dini katakan”. Tapi perasaan
penasaran itu tidak kunjung sirna, tetap menghantui pikiran Vino. Vino tidak
ingin terus membayangi dirinya dengan prasangka negatif akan kekasihnya
tersebut. Vino mencoba melangkahkan kakinya menuju halaman rumahnya, mulailah
bersandar dia pada bangku tua yang sudah rentan akan rapuh itu. Tangannya yang
di goyang-goyang kan dan jari nya yang diketukan seperti ketukan sebuah
lantunan nada, nada kebimbangan, keresahan. Detik demi detik istigfar Vino
lantunkan dalam hatinya “ya Allah
,jagalah hati bidadari-Mu yang telah berlabuh dalam hatiku ini” sebuah do’a
dan harapan mengisi setiap hembusan nafas Vino.
Dunia
Vino semakin berbolak-balik, rasa penasaran itu semakin membabi buta mendera
Vino. Vino juga manusia, walau Vino sabar menghadapi sikap kekasihnya, di dalam
hatinya berjuta rasa berkecamuk mnejadi satu, seprti kumpulan kotoran dengan
beribu lalat yang terbang mengitarinya. Vino sedikit terbayang, “apa aku kurang di matamu sayang, hingga
orang lain bisa masuk dalam kehidupanmu”, kata-kata itu selalu membayangi
pikirannya. Dini pun ternyata tidak cukup membantu Vino untuk lepas dari rasa
penasarannya, Vino mengirimkan pesan singkat kepada kakaknya Vina.
From :
085725465xxx
To :
083896698xxx
Kaka, besok Vino maen ketempat kaka ya L
From :
083896698xxx
To :
085725465xxx
Iya sayang, maen aja ke tempat kaka sayang J
Orang
lain selain Dini, tempat Vino berbagi keluh kesahnya adalah Vina. Vina yang
sudah seperti kakak Vino sendiri, di balik kecantikannya Vina adalah peribadi
yang sangat dewasa, loyal, dan berhati sangat mulia. Ibarat mereka berjodoh Vino-Vina
sudah berjodoh dari namanya, dan persaudaraan yang mereka bangun adalah salah
satu bentuk ikatan garis jodoh mereka satu sama lain. “tiada tempat lagi,kakak lah yang bisa mengerti perasaan ini”
Ke-esokan
harinya Vino menemui Vina, karena Vino sudah tidak sabar ingin meluapkan emosi
di jiwanya, penasaran ini membuat Vino seperti orang depresi.
Vino : “kakak ...!”
Vina : “oi, ... apa kabar nih sayangku ? “
memeluk Vino yang sudah lama tidak bertemu langsung.
Vino : “ya mau cerita aja kak”
Vina : “curcol bae sayang, sini cerita sama kakak,
mau di pangku juga”
Vino :
“............................................”
Vina dalam kehidupan Vino adalah kakak yang periang,
semua hidupnya penuh canda, tetapi apa yang dia beri nasihat kepada Vino,
semuanya sangat berarti, dan apa yang selalu Vina kerjakan tiada pekerjaan yang
dia kerjakan dengan main-main. “aku
melihat kesungguhan dalam diri kakak, walau terkesan kakak adalah pelawak ulung
yang hidupnya penuh dengan tidak kejelasan, hanya canda dan tawa, itu mengapa
Vino sayang dan nyaman dengan kakak”
Vino : “gini kaka, masih inget pacar aku Nadia kan?”
Vina : “dih ternyata kamu masih sama dia ya sayang?
Awet juga”
Vino : “iya kak, Vino sudah terlalu dalam menanamkan
hati Vino ke Nadia”
Vina : “duh ileee, sok puitis kamu dek”
Vina : “jadi kenapa si Nadia, denger-denger kemaren
kamu baru berantem ya?”
Vino : “duh kakak nih update aja kalo masalah Vino”
Vino : “ya udah, jadi gak perlu panjang lebar lagi
Vino cerita ya kak”
Vina : “iya udah sok atuh cerita sayangku “
Vino : “kak, Nadia kan pernah ada hubungan sama
orang namanya Kiky”
Vina : “Kiky Molandha ya? Iya kakak pernah baca
status dia,kirain kamu udah putus”
Vini : “belum kak, Vino gak pernah mutusin Nadia,
iya jadi Vino penasaran aja”
Vina : “penasaran gimana sayang?”
Vino : “bukannya Vino nuduh Nadia pembohong”
Vino : “tapi,Nadia bilang si Kiky itu perempuan,
tapi Vino ragu”
Vina : “jadi ceritanya kamu minta kakak cari tahu
tentang Kiky kan?”
Vino : “iya kak, tau aja nih , hehehe”
Vina : “tenang sayang, serahin semua sama kakak”
Dan
Vino pun sedikit merasa lega, apakah akan terjawab kebimbangannya selama ini.
Vino berharap, semoga Nadia yang dia sayang tidak pernah menutupi sedikitpun
pada Vino, karena pada dasarnya, jika jujur pun menyakitkan Vino tidak akan
membenci Nadia karena cinta Vino sudah terlalu dalam. Vino menanti sebuah kabar
berita, berita yang Vino telah nantikan. Tiba-tiba dering seluler Vino membuat
sunyinya malam itu menjadi terpecahkan.
Vina : “dek, iya benar apa yang kamu ragukan Kiky molandha
itu cowok”
Vino : “..................”
Vina : “dek, yang sabar ya sayang, ikhlaskan sayang”
Vino : “engga kak, Vino ngerti kok kakak”
Vina : “kakak mau tanya, kau sayang Nadia kah?”
Vino : “iya kaka, tidak di ragukan kak”
Vina : “ dengerin kakak sayang, jika kamu cinta
Nadia”
Vina : “tegarlah, berusaha menjaga cinta kamu,
karena cinta kamu adalah cinta sejati sayang”
Mendengar
ucapan Vina, Vino pun sedikit optimis, tapi sebenernya Vino sangat sangat
terluka. Laki-laki itu telah merusak hubungan cinta suci mereka, sempat
sesekali Vino sudah tak kuasa menahan rasa sakit, berharap nyawanya Tuhan ambil
untuk di istirahatkan. Tapi cinta Vino terlalu besar untuk Nadia. “aku kan diam, aku tahu kau bersamanya, kau
sudah nyaman olehnya”
“seandainya bintang malam ini bersinar, ku curahkan segenap perasaan
ini hanya untuk membayangkan dirimu sayang”
“apa
daya, ternyata kau tega berbohong, tapi untuk apa? Aku hanya bisa tetap percaya
padamu, walau kenyataannya pahit dalam benakku”
“lautan
ini sungguh luas, seluasnya tidak sampai mata kita mampu memandang, namun cinta
inipun juga luas, lebih luas hingga kita tak tahu sampai mana batasnya, seperti
air aku kan mengalir, mengalir mengikuti arus kemana arah cintaku dalam hatimu,
di setiap nadiku, darah ini penuh dengan berjuta-juta sel cinta, yang membantu
kerja jantungku untuk memompa segenap nyawaku, tanpamu tak bisa ku hidup
sayangku”
BERITA ITU DAN
PENYESALAN ITU
Nadia sepulang dari menapak tilas
kembali kenangan-kenangannya, segera bergegas menggerakkan tubuhnya menuju
tempat peristarahatannya. Nadia merebahkan badannya, menghela nafas, dan
teringat peristiwa tadi siang tentang ke tiga orang yang sedang bersiteru. Itu
mengingatkan penyesalan atas kepergian Vino. Nadia ingat sebelum kejadian itu
terjadi menimpa vino. Beberapa bulan yang lalu sebelum Vino kembali kepangkuan
Tuhan, Nadia sempat ingat apa yang terakhir kali Vino sampaikan, dan ini
menjadi sebuah penyesalan bagi Nadia. Nadia menangis lebih kencang kali ini,
karena mungkin dalam fikir Nadia “berjuta-juta
maafku pun tak mampu mengobati lukamu, dan mungkin ini adalah balasanmu
terhadapku sayang, karena telah sia-siakan kesetiaanmu, pengertianmu, dan
besarnya rasa sayangmu terhadapku”
Beberapa bulan sebelum kepergian Vino,
Vino masih sempat membelikan boneka teddy bear ungu sebesar televisi 14 in,
yang Nadia merengek manja Vino untuk membelikannya. Beberapa minggu setelah
Vino dan Nadia kembali, sempat ada perselisihan lagi antara Vino dan Nadia.
Tentang Kiky Molandha, yang bisa di bilang membuat hubungan Nadia dan Vino
renggang. Vino memberanikan diri untuk meminta kejujuran Nadia.
Vino : “sayang, dulu aku belum tanya ini, kamu sama
Kiky bagaimana? Belum putus ya?”
Nadia : “apa sih, azz, aku malas bahas itu!!”
Vino yang belum sempat bertanya lebih kepada Nadia, tapi
Nadia sudah bergegas meninggalkan Vino sendiri lagi, seperti sebelumnya, tanpa
melihat Vino dan acuh meniggalkannya.
Dalam
hati Vino “seandainya kamu memang belum
bisa melepasnya, aku gak apa-apa sayang,
tapi tolong pertegas hubungan kamu itu hanya sama aku, dan aku butuh kejujuran
kamu itu saja” tapi perasaan itu belum tersampaikan kepada Nadia. Vino yang
bergegas pulang, Vino sudah biasa dengan sikap Nadia yang seperti itu, walaupun
perubahan Nadia sudah 3 bulan sebelum Nadia dan Vino bertengkar hebat waktu
itu. Dalam benak Vino, ada apa dengan Nadia, kenapa Nadia tidak seperti dulu
awal-awal dia bercinta dengannya. Tapi Vino, bisa mensikapinya, karena Vino
sangat mencintai Nadia, dia berpegang teguh dengan apa yang sudah di janjikan
kepada Nadia kekasih tercintanya. “seperti
apa yang sudah aku ikrar kan waktu itu, bahwa aku akan selalu mencintaimu dan
menjagamu selamanya walau jasad ini sudah tak mampu lagi bertahan hidup”
Begitu
besarnya cinta Vino terhadap Nadia, komunikasi Vino dan Nadia menjadi sangat
jarang. Bertemu pun, dan mendengar suara Nadia saja tidak bisa, Vino hanya
mampu menahan sabarnya. Sampai Vino pernah melakukan hal bodoh dengan merekam
pembicaraan dia dengan Nadia, yang bisa dia putar saat Vino rindu dengan Nadia.
Sesekali waktu Vino juga merenung, sebenernya hati Vino terluka, tapi cinta
Vino terlalu besar sehingga Vino paham apa yang di perbuat kekasihnya.
Setiap
Vino rindu akan Nadia, dia melangkahkan kakinya keluar dari rumah dan mengadah
keatas hanya untuk merasakan bahwa Nadia selalu ada di hati Nadia. Di setiap
bintang yang Vino tatap, ada harapan kepada Nadia, betapa Vino terlalu
mencintai Nadia, tapi Nadia tidak tahu apa yang selalu Vino rasakan dan
perbuat, saat dia habiskan waktu hanya untuk menyanjung dan mensyukuri karena
Tuhan telah mengirimkan Nadia dalam hidupnya.
“disetiap bintang itu, aku panggil namamu,
dan di setiap nafasku aku berkata dalam hati, aku sayang padamu, dan di setiap
detak jantungku, ucap alhamdulilah karena Allah telah mengirimmu”
“suaramu
itu seperti lantunan rohani yang membisikan telingaku dan mampu menyentuh lara
dalam hatiku, tapi entah mengapa kau sekarang menjauh, apa karena aku yang
tidak sempurna untukmu”
Itu semua adalah perasaan Vino, yang
ingin Nadia tau tapi Vino sengaja tidak menyampaikannya, karena “suatu hari kamu kan tahu betapa besarnya
cintaku padamu, tak perlu kusampaikan karena kau kan melihatnya dengan
sendirinya”. Beberapa hari setelah Vino berdiam diam diri dengan Nadia, dia
semakin lama merasa “ada apa dengan
kekasihku? Mengapa hubungan ini, kenapa dia tak menghiraukan aku?” Vino pun
bergegas untuk menemui Nadia. “apa ini
ada hubungannya dengan Kiky Molanda?”
Vino melihat Nadia yang sedang duduk
menyendiri, seperti halnya ada sesuatu di benak Nadia. Tapi Vino tahu, jika dia
menanyakan apa yang dipertanyakan dia hanya akan mendapat cacian Nadia, dan apa
yang ingin Vino ketahui tak dapat di peroleh informasinya. Tapi cara apapun
Vino mengorek Nadia, itu tetap percuma.
Vino : “sayang, kenapa kamu diam? Ada masalah?”
Nadia : “bukan apa-apa”
Vino : “kamu kenapa sayang, cerita dong” memegang tangan nadia.
Nadia : “apa sih, aku bilang aku engga apa-apa!
Ngerti gak, Ha?!” sambil melempar tangan Vino.
Vino : “kenapa kamu tidak mau jujur sayang? Kenapa
kamu kasar?”
Nadia : “kamu tuh budeg ya?! Aku gak apa-apa, ini
bukan urusan kamu!!”
Nadia yang pergi meniggalkan Vino, tanpa menoleh
kebelakang. Vino hanya bisa melihat punggung Nadia yang meninggalkannya, “mengapa kamu seperti itu, apa kah kamu tidak
menyimpan janjiku di hatimu sayang” hati Vino menangis, tapi bukan berarti
Vino harus menunjukan rasa sakitnya kepada Nadia.
Vino
tidak menyerah begitu saja, dan membiarkan sesuatu yang aneh ini mendera
kekasih tercintanya. Vino sesekali mencari waktu, mencari waktu yang tepat saat
Nadia tidak terlalu memikirkan beban dalam dirinya. Vino memandang kekasihnya
yang dia anggap seperti bidadari itu sedang duduk tertegun, menengadah ke
langit, seperti sedang menikmati bahwa hidup ini adalah ciptaan Tuhan yang
patut kita syukuri.
Vino : “sayang, gimana kabar kamu yank? “
Nadia : “eh sayang, kenapa yank?”
Vino : “boleh tanya sesuatu engga? “
Nadia : “masalah Kiky lagi, aku malas bahasnya!!”
Vino : “tapi sayang, kenapa kamu lari setiap aku
tanya itu? Aku butuh kejujuran kamu yank”
Nadia : “untuk masalah Kiky, aku gak mau bahas sudah
aku bilang!!”
Seperti biasanya Nadia pergi
meninggalkan Vino lagi. Vino hanya bisa terdiam dan dalam hatinya Vino hanya
bisa menangis, dia pun bersumpah “sayang
,terserah apa yang ingin kamu lakukan, aku ikhlas aku sakit karena kamu, aku
hanya ingin kejujuranmu sayang, aku yakin suatu hari nanti kamu kan melihat
rasa cintaku ini, bukan rasa sakitku ini”
Beberapa hari setelah mereka memanas,
Nadia yang sedang merenung di jendela rumahnya tersentak saat dia mendengar dering
telepon genggam berbunyi. Ternyarta pesan dari kekasih tercintanya Vino.
Sedikit memasang raut wajah sedih saat membaca pesan dari Vino.
From :
085725465xxx
To :
085654710xxx
Sayang , maaf ya belum sempat pamit sama kamu, aku
berangkat ya studi ke luar negeri, sebenernya sudah 3 hari yang lalu aku sudah
mendapat panggilan beasiswa ini, tapi aku melihatmu sedang tidak bisa di
ganggu, mungkin perasaanmu sedang gundah, tapi yakin sayang bahwa janji yang
pernah aku ikrarkan. Cinta ini hanya untuk Nadiaku sayang, maaf ya sayang kalau
aku tidak sempurna untukmu,tapi yakinlah cintaku ini abadi hanya untukmu
sayang... :-*
Raut
wajah Nadia berubah sedih, dalam hatinya kecewa “kenapa sih kamu gak pamit langsung”. Nadia pun hanya bisa menangis,
dan terlelap dalam tidurnya. Pukul sudah menunjukan pukul 04.00 pagi. Nadia
yang masih terlelap teranjak lagi saat mendengar bunyi handphonenya, tapi bukan
nada pengingat pesan namun telepon untuk Nadia. “siapa sih pagi buta gini telepon,hm” . Nadia langsung membelalakan
matanya saat tahu bahwa yang menelepon adalah mama Vino. “mama?!! Eh? !! ada apa ya mama telepon pagi-pagi begini, pasti penting”.
Nadia : “hallo , assalamualaikum mah, iya ada apa
mah?”
Mama : “nak, .... yang sabar ya nak..... “ mama Vino berbicara sambil menangis.
Nadia : “ma..? ada apa ma, cerita sama Nadia ma...? “
Nadia yang mulai juga menitikkan air mata.
Mama : “pesawat Vino jatuh sayang ... semuanya
meninggal.”
Nadia : “astagfirullah al aziiim... sayaaang... ... sayang .. .” Nadia shock dan mulai
terbata.
Akhirnya
malam itu dua wanita menangisi akan kabar kepergian Vino karena kecelakaan
pesawat yang di tumpanginya. Nadia hanya bisa terpaku, menangis, tercengang.
Tubuhnya seperti di selimuti tumpukan semen yang membuat tubuhnya kaku,
darahnya seolah-olah membeku, dan rasanya kaki tangannya seperti diikat kencang
yang mengharuskan dia hanya bisa duduk terpaku merartapi kekasihnya tercinta.
Ke-esokkannya, jenazah Vino pun tiba dan siap untuk di semayamkan. Papa dan
Mama Vino yang hanya bisa melihat sosok Nadia yang berlutut, mencium-cium
jenazah Vino, dan menangis, tangisannya, lirihnya sangat menyayat hati kedua
orang tua Vino. Begitu terpukulnya Nadia saat itu, penyesalan, rasa sedih yang sangat
amat mendalam, semuanya menyerbu hati Nadia hingga ke akar-akarnya.
Ketika
jenazah Vino memasuki liang lahat, yang di fikirkan Nadia adalah sumpah serapah
pada diriny sendiri “anjing, loe gak
sadar,loe gak liat Nad apa yang ada di dapan mata loe?!!! Liat orang yang
selama ini mencintaimu tulus, emang loe hina Nad, brengsek loe Nad, dia yang
begitu mengerti, dan selalu loe sakiti, baru sadar loe Nad?!!” begitu sangat terpukulnya Nadia.
Itulah
salah satu ingatan terakhir Nadia saat menghantar jenazah kekasih dunia
akhiratnya pergi untuk bertemu Tuhan. Hanya cinta yang abadi yang di bawa Vino,
yaitu cinta kepada Nadia. Sepeti sumpahnya
“NADIA SAYANG, VINO JANJI, DI
TEMPAT INI, DI BAWAH POHON INI, VINO MENGUKIR JANJI UNTUKMU NADIA SAYANG, UNTUK
SELALU VINO MENCINTAI NADIA SELAMANYA, WALAU RAGA INI SUDAH TAK BERDAYA
LAGI,ITU JANJI VINO!!” dalam keabadian, selamanya Vino membawa cintanya.
Dan Nadia tak sanggup lagi berkata apa-apa, dia tak tahu lagi. Apa hidupnya
akan berguna, tanpa adanya Vino itu sekarang yang sedang dirasakan Nadia.
Apakah
Nadia akan mendapatkan laki-laki sesempurna Vino yang mencintainya tulus,
apakah ada yang bisa memahami Nadia, dan berani menerima rasa sakit yang sangat
mendalam itu, adakah laki-laki yang mau berkorban seperti itu. Nadia hanya bisa
menatap dirinya di kaca, betapa buruk dirinya saat dia melihat dirinya di
cermin. “inikah monster itu sayang?
Monster yang selama ini menyakiti mu, apakah ini yang sudah menginjak-injakmu,
memang pantas dia menderita sayang, untukmu sayang” Nadia seperti
dihadapkan pada kenyataan hidup yang belum pernah dia alami sebelumnya.
SURAT DARI SURGA
Beberapa
waktu setelah kepergian Vino, tidak merubah apa yang terjadi pada Nadia.
Semakin hari, badan Nadia mengecil, kurus, sampai ayah Nadia pun hanya bisa
bersedih melihat keadaan Nadia yang semakin depresi. Teman-temannya tidak
henti-hentinya memberi semangat dan menghiburnya, samapai mama Vino pun ikut
bersedih akan keadaan anak perempuannya yang sudah seperti di tinggal seorang
suami yang sangat di cintainya, seperti seorang kekasih yang benar-benar
kehilangan belahan jiwanya.
“aku hanya ingin menyusulmu sayang, karena
kaulah belahan jiwaku sayang” sempat terlintas dalam benak semua orang yang
berada didekaat Nadia, Nadia sudah depresi, jiwanya sudah terganggu seolah-olah
yang ada dalam jasad itu bukan Nadia yang sebenernya. Nadia yang di kenal kuat,
tegar, tegas, dan periang. Raut wajah itu sudah tidak menunjukan keputus asaan
lagi, melainkan sudah menunjukan bahwa hidupnya juga kosong, seperti hidup tapi
tak hidup, dan mati pun juga tak mati. Begitu sangat-sangat miris pandangan
orang-orang di sekitarnya.
Saat
salah satu keluarga Nadia ingin memasukan Nadia ke psikiater dan mungkin untuk
hal paling terburuk adalah rumah sakit jiwa. Ayahnya hanya bisa terdiam, beliau
juga bingung, dan juga tidak tega melihat kondisi anaknya, beliau hanya ingin
anaknya kembali seperti sedia kala, namun “namun
gue ingin kalau Vino balik kehidup gue!!” itulah isi hati Nadia di bawah alam sadarnya.
Karena keputusan itu, maka Nadia akan di kirim untuk disembuhkan, akan tetapi
mama Vino sangat melarang keras, dan mempertahankan Nadia.
“tidak dengan cara seperti ini, itu sangat
tidak manusiawi, saya yang akan merawatnya, karena Nadia sudah seperti anak
perempuan saya sendiri, ini naluri seorang ibu,walau saya bukan ibu
kandungnya!!!”
Dengan
lantang mama Vino memperjuangkan Nadia agar tidak dikirim ke rumah sakit jiwa.
Setelah berdiskusi dengan kepala dingin bersama ayah Nadia, akhirnya ayah Nadia
mempersilahkan mama Vino untuk merawat Nadia. Walau tatapan Nadia kosong, tapi
alam bawah sadarnya menuntunnya untuk menyandarkan kepalanya di bahu mama Vino
saat mendengar keputusan ayahnya. Dari situlah ayah Nadia dengan yakin, bahwa
sebenernya mungkin jiwa anaknya butuh ketenangan dengan cara menyerahkan Nadia
sementara kepada mama Vino. Mama Vino tersentuh, seakan dia merasakan bahwa ada
ikatan batin juga seperti ibu dan anak terhadap Nadia, dia seolah merasakan apa
yang dialami jiwa Nadia saat itu. Setibanya dirumah Vino, mama Vino mengajak
berkeliling dan menceritakan tentang semua yang ada di kamar mendiang anak
laki-lakinya yang sematang wayang.
Mama : “sayang, mama yakin kamu bisa melepas Vino
nantinya dan menjalani hidup biasa”
Nadia :
“.............................................”
Mama : ”sayang, percaya... Vino selalu hidup.. hidup
disini sayang” sambil memegang dada Nadia.
Dan mama Vino pun menitikan air mata, begitu juga Nadia
dalam alam bawah sadarnya juga meneteskan air mata yang sangat banyak.
Satu
minggu Nadia dirawat, dan di manjakan oleh mama Vino. Mama Vino yang sangat
perhatian dengan Nadia, seperti perawat saat seorang ibu yang sedang merawat anaknya
yang sedang sakit, yang dari kecil Nadia tidak pernah merasakan karena Ibu
Nadia sudah bertemu Tuhan saat dia berusia 5 tahun.
Sutu
hari Nadia bermimpi akan sebuah tempat,dia seperti kenal tempat asing itu, dia
berjalan, melangkahkan kakinya dalam keyakinan pasti, “mimpi ini sepert nyata tapi entah aku dimana?” tapi saat tempat itu tampak jelas tiba-tiba
tersadar, dan kaget, apa yang terjadi, dan Nadia segera mencari mama Vino.
Nadia : “mama, ayo ma antarkan Nadia ke pantai...”
Mama : “ sayang?? Kamu sudah sadar? Alhamdulilah ,
sayang kamu suudah sadar”
Nadia : “mama, kita harus ke pantai sekarang
mama....”
Mama : “ada apa sayang, kamu kan baru saja siuman”
Nadia : “kita gak ada waktu ma, Nadia habis bermimpi”
Nadia : “mungkin ini ada petunjuk dari Allah tentang
Vino,ini juga yang menyadarkan aku ma”
Mama : “baik sayang, kamu berbenah dulu, mama akan
siap-siap menghubungi ayah kamu”
Setelah
Nadia menceritakan tentang mimpinya kepada mama Vino, akhirnya mama Vino
meng-iyakan ajakan Nadia tersebut. Mereka segera bergegas ke pantai
ParangTritis. Setibanya di pantai hati Nadia tiba-tiba bergetar. Seluruh
tubuhnya gemetar tidak sanggup menerima kenyataan, hatinya ragu “apa yang akan terjadi? Ada apa dengan tempat
ini? Mengapa tempat ini hadir dalam mimpiku, sayang, apa kau menuntunku untuk
memberitahuku sesuatu”. Air mata Nadia pun menetes, dia terdiam sesaat.
Merasakan apa yang di inginkan dari Vino, dia sadar yang menuntunya adalah
Vino, seizin Tuhan dia meyakini Vino yang akan menyampaikan sesuatu.
Nadia
memejamkan matanya, perlahan dia berjalan, dengan langkah kaki kecilnya,
berjalan menyeret pasir perlahan, dan akhirnya dia terdiam di suatu tempat.
Mama Vino, Papa Vino dan Ayah Nadia berjalan mengikuti Nadia dan melihat apa
yang akan Nadia lakukan. Saat Nadia membuka mata, seperti ada getaran, dan
hembusan angin yang membuat mata Nadia tertuju pada suatu sudut, sudut dimana
dia pernah duduk dan membacakan ikrar yang pernah Vino nyatakan kepadanya. Dia
melihat sepucuk surat itu tertanam di bawah bongkahan kayu besar di dekat pohon
tempat Vino menyatakan janjinya. Di bawah permukaan kayu besar itu ternya ada
ukiran “Vino sayang Nadia selamanya” dan
kalimat berikutnya ada ukiran lagi yang berbunyi ”jangankan kau meminta cintaku, hidup pun ini kuberikan karena tiada
hidup yang hidup jika tidak mampu mencintaimu sayang , ttd Vino “ . Hati
Nadia semakin bergetar, dan tangisnya terpecah keras, saat Nadia membaca surat
yang terselip di bawah ukiran tadi.
“Dear Nadia,
Seandainya tiada lagi waktuku, untuk
bersamamu, setidaknya aku telah bersumpah pemilik hati ini adalah kamu. Tiada
bintang, tiada lautan seindah dirimu,dan tiada suara kicauan burung yang
semerdu suaramu. Apapun yang terjadi sayang, aku yakin kamu pasti bisa
melaluinya, dan ketika kamu baca surat ini sayang, berarti kamu telah melihat
betapa tulusnya cintaku yang selama hidup ini aku berikan. Seandainya jasad ini
masih bisa memelukmu, masih bisa menjagamu, apa yang aku ingin sayang?
Kejujuranmu, dan keikhlasanmu terbuka untukku, karena apapun, aku mencintaimu
untuk sebuah keabadian, dan aku minta, berikan tempat yang berbeda di hatimu
hanya untukku seorang sayang, cium mesra untukmu, kekasih dunia-akhiratku :-*
Ttd
Vino
Sangat begitu menyentuh perasaan Nadia,
walaupun Nadia berlinang air mata, tapi air mata itu adalah langkah awal Nadia
menjalani hidupnya yang baru. Nadia memutuskan untuk tinggal dengan mama Vino,
atas seizin ayahnya dan Nadia pun menjaga mama Vino sebagai baktinya kepada seorang
ibu, dan salah satu janjinya kepada Vino untuk menjaga mama satu-satunya yang
dia sayang. Sesekali Nadia melihat bintang, dan bergumam sendiri, apa yang dulu
Vino lakukan saat merindukannya, sekarang Nadia pun melakukannya.
“wahai
kekasihku yang sudah menjadi bintang, aku menatapamu dari dunia fana ini,
semoga kau menatapku bersamaan dari surga-Nya, bawalah cintaku abadi bersamamu,
aku kan membawa cintamu abadi di dalam hatiku, tunggulah aku sayang, kau kan
jadi imamku di surga nanti, do’a dan kecup hangat untuk kekasih
dunia-akhiratku, sayang kamu Vinoku”
“bahwa cinta sejati itu adalah cinta yang penuh dengan
kepercayaan, kesetian, menuntut keterbukaan, saling memahami, mengerti, dan
memberikan arti yang mendalam kepada pasangannya. Tapi, apakah cinta sejati
harus di nodai adanya sosok baru dalam kehidupan yang sudah mulai menata
hidupnya, hanya lah yang bertahan, yang akan memancarkan sinar dari cinta
sejati itu, walaupun sakit, pasti akan indah pada akhirnya”
“aku tahu, suatu hari nanti kau akan melihat betapa
tulusnya diriku untuk mencintaimu”
~Vino~
~THE
END~
Didedikasikan
untuk Ame, kekasihku tercinta salam cinta dari ku, kutuliskan sebuah cerita ini
untuk menemani setiap langkahmu.
UCAPAN
TERIMAKASIH
Yang
jelas untuk ridho Allah SWT yang sudah melancarkan hingga tulisan ini selesai.
Kedua
orang tua aku, Mamah, Papah yang sudah mendukung.
Untuk
sahabat ku yang sudah kembali kepangkuan Tuhan, Sansan, karenamu inspirasi alur cerita ini kutulis.
Yang
pasti sepecial sekali untuk kekasih dunia akhiratku Siti Aminah/ Ame yang sudah memberikan cinta dan inspirasinya untuk
ku.
Adekku
tersayang Dini Oktaviani, yang sudah
membantu ku untuk merevisi, memberi masukan tulisan ini.
Kakakku
Vina Ayu Wahyuni yang memberi
semangat aku untuk menyelesaikan tulisan ini.
Dan
terimakasih yang sangat teristimewa untuk Pembaca
yang sudah sudi meluangkan waktu untuk melirik dan menyimak sebuah cerita
perjalan hidup yang saya tulis ini tentang kesetiaan dan arti cinta sejati.
J
Wasalamualaikum
wr.wb
KUMPULAN
PUISI VINO UNTUK NADIA
“aku adalah kamu” “dan
cintaku, untukmu”
“beribu karang ku ukir cinta ini” “beribu pasir kusapu dalam hidup ini”
“jika aku adalah air, aku mengalir hanya untuk membawamu
ke muara hatiku”
“jika aku lautan, aku kan menghanyutkan semua lara yang
bersemayam di hatimu”
“adakah satu bintang yang menurutmu bersinar paling
terang?”
“adakah rembulan yang menyanyikan sebuah lagu untukmu
saat temani tidur lelapmu?”
“seandainya keduanya tidak ada dalam benakmu”
“kukan jadi bintang, yang memberimu cahaya paling terang,
agar menerangi jalanmu saat kau bermimpi penuh keindahan”
“kukan jadi rembula, yang setiap saat muncul di malammu,
menemanimu dan mendedangkan lagu kesukaanmu untuk menghantar dalam peristirahatan
penu kedamaian”
“cinta? Apakah cintaku ini akan sirna oleh waktu?
Sempatku berfikir itu, iya kah itu.......”
“kita berandai-andai saja sayang, jika hidup kita seperti
jam pasir, di tengah gurun”
“seperti jam pasir , yang bisa diputar-putar, artikan kita
mampu mengatur waktu”
“memutar waktu hanya untuk kita mengulang apa yang kita
ingin ulang”
“menebus dosa, apa yang pernah kita perbuat, dalam hidup
fana”
“cinta, cinta, dan cinta” “cintaku,
dan cintamu”
“ada kah batu yang bisa menangis sayang???”
“pasti kau heran dengan tanyaku?”
“aku kan menjawab jika”
“baatu itu benar ada”
“batu keras yang”
“bersemayam”
“didalam”
“hatiku”
“.....”
“..”
“dan hanya kau sayang, yang telah meleburkan segala beban
keras itu, segala tangis kau seka hingga kerasnya batu hatiku ini mencair
karena cintamu”
Langganan:
Postingan (Atom)